SUKABUMI – Keberadaan petani Jamur Tiram di Kabupaten Sukabumi mendapat apreasiasi dari Gubenur Jabar Ridwan Kamil.
Kelompok petani Jamur Tiram yang berada di Komplek Kantor Cabang Dinas Kehutanan Wilayah III Sukabumi, Desa Pasirhalang, Kecamatan Sukaraja Kabupaten Sukabumi, telah berhasil mengembangkan Jamur Tiram dengan omset yang sangat menggiurkan.
Melihat hal tersebut Ridwan Kamil mengaku sangat bangga dan akan terus mendukung kelompok petani Jamur Tiram yang digagas oleh para petani milenial di Kabupaten Sukabumi.
”Kita akan membuka lapangan pekerjaan seluas-luasnya di wilayah Jawa Barat melalui program petani milenial jamur tiram ini,” Kata Ridwan Kamil dalam kunjungan kerjanya ke Kabupaten Sukabumi beberapa waktu lalu.
Kang Emil–sapaan akrab —Gubenur Jabar menilai, keberadaan para pemuda di desa harus memiliki pola pikir kreatif dan inovatif.
Di era digital, pemuda harus maju dengan menguasai perkembangan teknologi. Stelah itu, para pemuda desa harus mampu ,melihat berbagai potensi di daerah untuk dikembangkan.
”Jadi para pemuda harus merubah main setnya, jangan berpikir bekerja d wlayah perkotaan terus tapi melupakan desanya,”kata Kang Emil.
Para petani jamur tiram yang dikelola oleh para petani milenial ini memiliki penghasilan Rp4 juta sampai Rp5 juta per bulan nya.
Jumlah ini setara dengan Upah Minimum Regional (UMR) suatu pekerjaan di kota.
“Jadi ini suatu potensi yang cukup baik untuk bisa dijadikan sebagai peluang usaha,” kata dia.
Untuk itu, keberhasilan ini harus menjadi contoh untuk dikembangkan ke daerah-daerah lainnya.
“Mereka bisa sukses di usia muda dengan bisnis seperti ini,”pungkasnya.
Sementara salah seorang Petani Jamur Tiram, Surya mengakui, ide untuk membudidayakan jamur tiram muncul ketika melihat potensi kebutuhan jamur di Kabupaten Sukabumi cukup tinggi.
Di kabupaten Sukabumi dan sekitarnya membutuhkan pasokan jamur tiram bisa mencapai Satu Ton per hari.
Melihat peluang ini, akhirnya, Surya bersama temannya mencoba mendirikan budidaya jamur tiram.
Untuk hasil panen baru mencapai 100 sampai 150 kg er harinya.
Jumlah ini masih jauh dari kebutuhan market yang mencapai 1 Ton per harinya,” jelas dia.
