JAKARTA – Pertemuan Menko Airlangga Hartarto dengan duta Besar Selandia Baru berlangsung hangat.
Perwakilan kedua negara bersahabat tersebut membicarakan berbagai potensi kerjasama di berbagai sektor.
Duta Besar Selandia Baru untuk Indonesia H.E. Kevin Burnett ONZM menyambut baik tawaran yang disampaikan Menko Airlangga Hartarto.
Sektor Pedagangan, Pertanian, Energi akan menjadi isu untuk dibicarakan oleh kedua negara pada pertemuan selanjutnya.
Pada pertemuan tersebut Menko Airlangga juga membahas prioritas Indonesia dalam Presidensi G20 tahun 2022.
Menurut Kevin Burnett Indonesia dan Selandia Baru memiliki target peningkatan nilai perdagangan dua arah sebesar NZD4 miliar hingga 2024.
‘’Jadi penting bagi kedua negara untuk meningkatkan kerja sama agar target tersebut dapat tercapai,” ujar Burnett dalam keterangannya, Kamis, (3/1).
Dia menuturkan, saat ini nilai perdagangan Indonesia dan Selandia Baru mencapai NZD1,5 miliar.
Selandia Baru sendiri mengekspor beberapa komoditas untuk pemenuhan industri makanan, di antaranya Susu, Keju dan Yogurt.
Burnett menyampaikan terima kasih atas dukungan Indonesia atas pelaksanaan Keketuaan APEC di Selandia Baru.
Selandia Baru juga akan menawarkan bantuan untuk Presidensi G20 Indonesia, serta peluang untuk menjalin kerjasama diberbagai sektor lainnya.
Sementara itu, Menko Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa tiga agenda prioritas G20 yang diusung Indonesia, yakni kesehatan global, isu transisi energi dan transformasi digital.
Ketiga program ini dapat dikerjasamakan melalui berbagai proyek konkret antara Indonesia dan Selandia Baru.
‘’Indonesia menawarkan kerjasama di bidang kesehatan, pertanian, energi, lingkungan, dan perdagangan,” ujar Menko Airlangga.
Selain itu, masalah pemulihan ekonomi global tidak luput dari pembahasan perwakilan kedua negara.
Menurut Menko Airlangga, pemulihan tatanan ekonomi global pasca pandemi harus menjadi lebih kuat, inklusif, dan kolaboratif dengan memanfaatkan digitalisasi.
“Digitalisasi adalah game changer pada masa pandemi, dan tumbuh pesat saat pandemi dibanding saat pra-pandemi,” tegas Menko Airlangga.
Untuk itu, transformasi digital mendukung upaya Indonesia membangun kembali tata kelola dan arsitektur ekonomi pasca pandemi.
‘’Di Indonesia pertumbuhannya sangat tinggi, terutama pada sektor online education dan telemedicine,’’ujar Menko Airlangga.