Begini Tradisi Tahun Baru Imlek di Beberapa Negara Asia

JAKARTA – Perayaan Tahun Baru Imlek biasanya sarat akan akulturasi antara budaya Tionghoa dan budaya setempat, meski pada umumnya memiliki kesamaan dalam hal-hal tertentu seperti perjamuan makan malam dan pemberian angpao.

Berikut beberapa tradisi Tahun Baru Imlek yang dirayakan di beberapa negara di Asia selain Indonesia, seperti dikutip dari Antara

China

Tahun Baru Imlek diperkirakan berasal dari Dinasti Shang pada abad ke-14 SM. Pada 1949 di bawah pemerintahan Mao Zedong, China sempat menghentikan perayaan Imlek dan hanya mengikuti kalender Gregorian. Namun sekitar akhir abad ke-20, para pemimpin Tiongkok membuka kembali tradisi tersebut.

Pada 1996, China meresmikan masa liburan yang disebut dengan Festival Musim Semi. Masa liburan sepekan ini memberi orang kesempatan untuk pulang ke kampung halamannya dan merayakan tahun baru.

Di China, makanan khas Imlek yang disajikan termasuk sup bola beras ketan, kue beras berbentuk bulan (kue Tahun Baru), dan pangsit (Jiozi dalam bahasa Mandarin).

Korea

Perayaan Tahun Baru Imlek di Korea biasa disebut dengan Seollal dan biasanya memiliki hari libur selama 3 hari. Peringatan tahun baru ini sempat dihentikan pada 1910-1945 ketika Kekaisaran Jepang menguasai Korea. Perayaan Seollal secara resmi dihidupkan kembali pada 1989.

Korea Utara sendiri mulai merayakan Tahun Baru Imlek menurut kalender lunar pada 2003. Selama perayaan, warga Korut mengunjungi patung pendiri Kim Il Sung dan putranya Kim Jong Il dengan memberikan persembahan bunga.

Baik di Korea Utara maupun Selatan, makanan seperti irisan sup kue beras (tteokguk) dan hidangan yang terbuat dari lima biji-bijian berbeda disiapkan untuk menandai Imlek. Di Korea, para tetua memberikan uang Tahun Baru dalam amplop putih dan bermotif.

Vietnam
Tahun Baru Imlek di Vietnam disebut Tet atau Tet Nguyen Dan. Saat perayaan imlek, rumah-rumah di Vietnam dihiasi dengan pohon kumquat dan berbagai jenis bunga seperti bunga persik, krisan, anggrek, dan gladiola merah.

Sama seperti tradisi di negara-negara lain, biasanya keluarga etnis Tionghoa di Vietnam berkumpul dan mengadakan makan bersama. Hidangan yang disajikan mencakup bánh chưng, kue beras yang dibuat dengan kacang hijau, daging babi, dan bahan-bahan lain yang dibungkus dengan daun bambu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan