BANDUNG – Menteri Koorrdinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 %, pemerintah mengajak seluruh dunia usaha untuk berkolaborasi dalam berbagai program pemulihan ekonomi nasional.
Untuk mewujudkan itu, kunci utamanya adalah harus adanya pengendalian pandemi yang efektif. Sebab, Pandemi yang terkendali mendorong perekonomian tumbuh positif.
‘’Oleh karenanya, kerja sama para stakeholder sangat diperlukan dan ini menjadi kunci bagi pemulihan dan mendorong pembangunan ke depan,’’jelas Menko Airlangga Hartarto dalam keterangannya, Rabu, (26/1).
Menko Airlangga mengajak para pengusaha dan stakeholder untuk merespon situasi tersebut secara fleksibel dan adaptif.
Untuk mendukung itu semua, pemerintah sudah mengalokasikan anggaran untuk pemulihan ekonomi nasional sebesar Rp451,64 triliun.
‘’Anggaran ini akan difokus pada tiga pilar yaitu Kesehatan, Perlindungan Masyarakat, dan Penguatan Pemulihan Ekonomi,’’katanya.
Khusus vaksinasi, Pemerintah akan terus mengakselerasi dan vaksinasi dosis primer diharapkan selesai di Q2-2022.
Pemerintah juga telah menjalankan program booster vaksinasi dosis ke-3 yang telah dimulai sejak 12 Januari lalu.
Sementara untuk pemanfaatan PEN tahun 2022, beberapa program akan didorong agar dilaksanakan di awal tahun.
Program-program tersebut antara lain program subsidi bunga KUR sebesar 3% untuk Januari-Juni 2022 dan Program Bantuan Tunai Pedagang Kaki Lima, Warung, dan Nelayan (BT-PKLWN).
Selain itu, insentif fiskal berupa PPN DTP untuk sektor Perumahan, yaitu 50% untuk dibawah Rp2 miliar dan 25% untuk Rp2 milyar hingga Rp5 miliar.
Pemberian subsidi untuk PPnBM DTP untuk otomotif, terutama otomatif di bawah Rp200 juta ditanggung 3%, 2%, 1% dan 0% setiap kuartalnya.
Pemerintah juga terus mendorong perbaikan iklim investasi dengan berbagai regulasi sehingga tentunya diharapkan dapat tercipta lapangan kerja baru.
Terdapat 246 bidang usaha prioritas yang terbuka bagi penanaman modal dan tentunya diberikan insentif baik fiskal maupun non fiskal.
‘’Kemudahan investasi tentu juga perlu didorong oleh para Pemerintah Daerah agar penciptaan lapangan kerja bisa lebih luas dan terjadi akselerasi pemulihan ekonomi untuk masyarakat,” ujar Menko Airlangga.
Sementara itu, terkait dengan Presidensi G20 Indonesia tahun ini, Indonesia memfokuskan pada tiga kegiatan yakni memperkuat arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi berbasis digital, dan transisi menuju energi berkelanjutan.