BANDUNG – Dinas Sosial (Dinsos) Kota Bandung menyebutkan pihaknya mengalami kesulitan untuk pemberian vaksinasi kepada anak jalanan. Hal ini karena terkendala pada masalah kartu identitas.
Seperti yang diungkapkan Kepala Dinsos Kota Bandung, Tono Rusdiantono yang mengatakan bahwa kebanyakan anak jalan yang berkeliaran di Kota Bandung tidak memiliki Kartu Tanda Kependudukan (KTP).
“Nah itu kesulitannya itu di KTP ya, karena memang dari Dinkes (Dinas Kesehatan) itu aturannya orang yang akan divaksin itu harus ada NIK (Nomor Induk Kependudukan) nya. Jadi hanya ada beberapa saja mungkin jumlah pastinya (yang telah divaksin) harus tanya dulu ke Dinkes,” ujarnya pada Sabtu (22/1).
Tono juga mengaku, pemberian vaksinasi kepada anak jalanan sering dilakukan setiap hari oleh pihaknya sekaligus melakukan penjangkauan.
Apalagi kata dia, mengingat saat ini kasus varian baru Covid-19 berjenis omicron sudah ditemukan di Kota Bandung.
“Kalau Anjal itu (Anak jalanan), sebetulnya kita lakukan setiap hari ya penjangkauan, bahkan sekarang terlihat ya agak sedikit lengang karena kita melakukan tiap hari itu penjangkauan, dan terus terang anjal ini sudah dilakukan oleh kita bersama Dinkes bersama Puskesmas setempat, seperti kemarin kita sudah datang ke lokasi, kalau Anjal itu langsung di lokasi datang langsung di jos (Dilakuan penyuntikan),” ucapnya
“Jadi kalau kita dijangkau masuk ke rumah singgah itu kan pasti diperiksa kesehatannya, nah itu pasti udah di vaksin kan disebelah kita ada puskesmas,” tambahnya
Tono mengklaim, pemberian vaksin Covid-19 kepada anak jalan sudah menyentuh angka 57 orang yang terdata di Pusat Kesejahteraan Sosial (Puskesos) milik Dinsos Kota Bandung.
“Sebenernya udah banyak ya yang terdata di Puskesos (yang diberikan vaksin Covid-19) itu sekitar 40 sampai 57 orang, tetapi ada yang kita dapet, itu ga punya KTP jadi ga bisa divaksin,” katanya
“Jadi kita nanti akan koordinasi dengan Disdukcapil tapi Disdukcapil juga tidak begitu mudah ngeluarin NIK nya, bahkan Setiap penjangkauan itu rata rata 70 persen warga luar Kota Bandung jadi kita kesulitan,” tutupnya. (Mg4).