Mobilitas Masyarakat Meningkat, IDI Usul Level PPKM Dinaikkan

JAKARTA – Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Daeng Faqih mengatakan pemerintah perlu mengkaji opsi peningkatan level PPKM. Langkah tersebut dibutuhkan untuk menekan mobilitas masyarakat yang saat ini sangat tinggi.

Berdasarkan data yang dimiliki Satgas Covid-19, mayoritas masyarakat yang terpapar Omicron merupakan kelompok usia produktif. Hal itu mengindikasikan bahwa faktor mobilitas sangat berperan dalam peningkatan kasus. Maka dari itu menurutnya Level PPKM harus dinaikkan.

“Usia (produktif, red) begitu dari segi daya tahan tubuh tidak lebih jelek dari lansia komorbid. Itu lebih ke arah mobilitasnya yang tinggi,” uajrnya.

Selain di dalam negeri, Daeng juga mengusulkan agar pintu masuk dari luar negeri lebih diperketat. Sebab, meskipun saat ini sudah ditemukan kasus dengan transmisi lokal, secara keseluruhan keterpaparan Omicron didominasi imported case.

Faktanya, saat ini 75 persen kasus Omicron berasal dari luar negeri. Karena itu, opsi pengetatan di pintu masuk harus dilakukan.

“Kalau enggak, nanti volumenya nambah lagi. Meski sekarang sudah transmisi lokal, kalau volume yang dari luar lebih banyak, itu bisa lebih masif,” katanya.

Kemudian, untuk antisipasi situasi terburuk, IDI merekomendasikan persiapan perluasan tempat isolasi terpadu dengan gejala yang relatif ringan. Pihaknya memprediksi kebutuhan tempat isolasi akan jauh lebih besar dari rumah sakit.

Daeng menyebut, untuk kesiapan tenaga medis sendiri, pihaknya bersama organisasi profesi lainnya sudah memberikan arahan untuk mempersiapkan diri. Dengan memperkuat pelayanan akan potensi peningkatan kasus. (jawapos/ran)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan