Indonesia Bakal Produksi Obat Covid-19 Molnupiravir

JAKARTA – Indonesia akan mulai memproduksi obat Covid-19 Molnupiravir secara mandiri. Obat ini diyakini mampu mengobati pasien Covid-19 dengan gejala ringan-sedang.

Obat Covi-19 Molnupiravir ini dapat diminum di rumah untuk mengurangi pasien rawat inap dan beban di rumah sakit.

Saat ini Kemenkes sudah mengamankan 400 ribu tablet Molnupiravir yang sudah disiapkan oleh PT Amarox.

PT Amarox juga akan memproduksi sendiri molnupiravir yang rencananya akan dimulai April atau Mei 2022. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta PT Amarox juga bisa memproduksi Paxlovid untuk menghadapi pandemi berikutnya.

Ia mengatakan Indonesia saat ini sedang dalam tahap masuk ke gelombang berikutnya varian Omicron. Diperlukan ketersediaan obat Covid-19 untuk membantu penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.

“Beberapa varian obat yang pasti kita butuhkan adalah obat-obat anti virus seperti Favipiravir dan juga Molnupiravir. Kalau kita bisa dengan segera mendapat akses ke obat-obat tersebut akan sangat membantu untuk penanganan Covid-19 ini,” katanya dalam keterangan resmi Kemenkes, Minggu (16/1).

Indonesia, merasa sangat penting bukan hanya ketersediaan obat Covid-19 tapi juga pembuatan obat dilakukan di dalam negeri. Berdasarkan pengalaman sebelumnya saat terjadi lonjakan kasus di beberapa negara, Indonesia mengalami kesulitan dari logistik pengiriman obat-obatan ke Indonesia.

“Ini jadi penting sekali kalau kita bisa memproduksi obat dalam negeri dan manufacturing-nya juga dibangun di sini,” kata Budi.

“Diharapkan bahwa semua produk-produk yang kritikal bagi bangsa kita itu diproduksi di dalam negeri dan kita akan memastikan bahwa banyak perusahaan obat dan alat kesehatan di Indonesia sehingga kalau ada pandemi selanjutnya kita tidak bergantung kepada negara lain,” tuturnya.

Obat baru Merck, Molnupiravir, dipelajari pada tahun 2019 oleh sebuah perusahaan nirlaba yang terkait dengan Emory University. Pada bulan Oktober, Merck mengumumkan hasil awal uji coba Molnupiravir. Obat tersebut mengurangi risiko rawat inap dan kematian sekitar 50 persen.

Kandidat obat Covid-19 Molnupiravir, menjadi harapan untuk mengurangi rawat inap dan kematian pasien Covid-19. Pil antivirus eksperimental yang dikembangkan oleh Merck & Co (MRK.N) diklaim dapat mengurangi separuh kemungkinan kematian atau dirawat di rumah sakit bagi mereka yang paling berisiko tertular Covid-19 yang parah. Para ahli memuji obat ini sebagai terobosan potensial.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan