Waspada Hadapi Puncak Musim Hujan, Ini Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sumedang

SUMEDANG – Memasuki awal 2022, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang siapkan antisipasi hadapi puncak musim hujan.

Kepala Seksi Pencegahan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kabupaten Sumedang, Adang menyampaikan, salah satu antisipasi yang disiapkan yaitu membuat jalur evakuasi di daerah-daerah rawan bencana.

“Kami sudah bekerjasama dengan perguruan tinggi Unpad, bersama Jurusan Keperawatan membuat jalur-jalur evakuasi,” kata Adang kepada Jabar Ekspres melalui panggilan telepon, Sabtu (8/1).

Adang menerangkan, pembuatan jalur-jalur evakuasi yang dilakukan BPBD Kabupaten Sumedang bersama Mahasiswa Keperawatan Unpad, dilakukan di wilayah yang dinilai rawan bencana.

“Kita buat jalur evakuasi di daerah yang sangat rawan (bencana), di (Kecamatan) Cimanggung, Desa Cihanjuang,” pungkas Adang.

“Kemudian di Desa Margamukti, kita juga melakukan (pembuatan jalur evakuasi) di Desa Tegalmanggung, Desa Bangbayang, kemudian Desa Ujung Jaya,” tambahnya.

Sementara itu, selain membuat jalur evakuasi di wilayah rawan bencana, Adang menjelaskan, BPBD Kabupaten Sumedang juga memasang simbol-simbol kebencanaan supaya warga dapat lebih waspada.

“Jadi ketika terjadi suatu bencana, masyarakat sudah siap karena telah diberi edukasi serta bisa melihat simbol dan jalur-jalur (evakuasi) tersebut,” imbuh Adang.

Dalam pemaparannya, Adang menuturkan, sebagai bentuk antisipasi serta kesiapsiagaan bencana dalam menghadapi puncak musim hujan, BPBD Kabupaten Sumedang sudah berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk tingkat desa.

“Pak Bupati dengan terbitnya keputusan 407, mengenai status siaga darurat bencana hidrometeorologi, ditindak lanjuti dengan rakor (rapat koordinasi),” ucap Adang.

“Kemudian (mengirim) surat ke tiap kecamatan-kecamatan, SKPD (Satuan Kerja Perangkat Daerah), termasuk dibahas juga dalam kewaspadaan dini kita membahas menjelang puncak musim hujan,” tambahnya.

Diketahui, bencana hidrometeorologi dapat terjadi karena disebabkan oleh parameter meteorologi seperti curah hujan, kelembapan, temperatur, dan angin.

Adapun potensi yang bisa melanda masyarakat dalam bencana hidrometeorologi di antaranya banjir, angin puting beliung, longsor, sambaran petir hingga pergeseran tanah.

Adang mengatakan, selain telah berkoordinasi dengan berbagai pihak termasuk memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kesiapsiagaan bencana menghadapi puncak musim hujan, BPBD Kabupaten Sumedang meningkatkan antisipasi dengan melakukan sosialisasi prakiraan cuaca setiap hari.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan