COVID-19 masih mengintai kesehatan pada tahun 2022. Apalagi dengan kemunculan varian baru, Omicron. Para ahli mengungkapkan, gejala varian Omicron tak sebegitu merepotkan.
Hal tersebut berbeda dengan varian awal dan varian Alfa serta Delta. Dilansir dari Jawa Pos, gejala varian Omicron cenderung lebih ringan.
Simak, berikut ini menurut ahli:
Komisioner Departemen Kesehatan Masyarakat Chicago, AS, dr. Allison Arwady, mengatakan tingginya populasi orang yang sudah divaksinasi membuat kasus Omicron menjadi lebih ringan. Gejala yang dialami ternyata berbeda antara orang yang divaksinasi dan belum divaksinasi.
“Kita melihat kasus lebih banyak berlipat ganda pada varian Omicron,” kata Arwady.
“Jadi vaksin memang melindungi, tetapi varian tak juga menjamin tak tertular. Jika tertular, vaksin melindungi dari penyakit parah,” jelasnya.
Arwady mengatakan, saat ini mereka yang divaksinasi lengkap umumnya mengalami penyakit yang lebih ringan.
Mereka mungkin hanya merasa seperti masuk angin.
“Dengan tidak sakit parah, mereka tidak mengancam sistem perawatan kesehatan, tapi masih berpotensi menularkan ke orang lain,” tuturnya.
“Namun, mereka yang tidak divaksinasi akan mengalami gejala yang mirip dengan awal pandemi,” kata Arwady.
“Orang yang tidak divaksinasi mengalami hal yang sama yaitu demam, batuk, meriang, sesak napas,” lanjutnya.
Gejala Omicron
Spesialis penyakit menular dan anggota Komite Penasihat Praktik Imunisasi AS dr. Katherine Poehling, mengatakan kepada NBC News pekan lalu bahwa batuk, hidung tersumbat, pilek, hidung meler, dan kelelahan merupakan gejala yang menonjol terkait varian Omicron. Tetapi tidak seperti Delta, banyak pasien tidak kehilangan rasa atau penciumannya.
Dia juga mencatat bahwa gejala ini mungkin hanya mencerminkan populasi tertentu. Namun, data CDC menunjukkan gejala yang paling umum sejauh ini adalah batuk, kelelahan, hidung tersumbat, dan pilek.
Di New York, seorang dokter UGD melaporkan seseorang yang sudah mendapatkan suntikan booster mengalami gejala ringan. “Secara ringan maksud saya kebanyakan sakit tenggorokan. Banyak sakit tenggorokan,” tulis dr. Craig Spencer di Twitter.
“Juga kelelahan, mungkin nyeri otot. Tidak ada kesulitan bernapas. Tidak ada sesak napas. Semua sedikit tidak nyaman, tapi baik-baik saja,” katanya. (jp/zar)