Hypnotherapy, Langkah Komnas PA Jabar Stabilkan Kondisi Korban

BANDUNG – Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA) Provinsi Jawa Barat mengaku akan menggunakan Hypnotherapy untuk menstabilkan kondisi mental korban rudapaksa dan eksploitasi, yang dilakukan oleh sejumlah orang di Kota Bandung hingga proses hukum tersebut tuntas.

Kepala Komnas PA Jawa Barat, Diah Puspitasri Momon mengatakan pihaknya akan melakukan pengawalan terhadap Korban, dia juga berharap para pelaku bisa dihukum seberat mungkin nantinya.

Ia menilai, para pelaku kekerasan seksual dan penjualan orang tersebut sudah diluar batas nalar manusia.

“Jelas kami pertama sangat mengutuk kejadian ini (kasus seksual dan perdagangan), karena sangat biadab dan tidak ber perikemanusiaan, bahwa anak 14 tahun dijadikan kekerasan seksual, lalu ada tindakan eksploitasi, lalu perdagangan orang (TPPO),” ucapnya saat ditemui di Pengadilan Negeri (PN) Bandung, Kamis (30/12).

“Jadi kami akan kawal hukum dan proses nya, dan kami ingin semua pelaku di hukum seberat mungkin,” imbuhnya

Terkait dengan adanya hal tersebut, Diah mengatakan bahwa pihaknya hingga saat ini masih belum menemui Korban. Yang dimana, Korban tersebut merupakan anak dibawah umur berusia 14 tahun.

Dia mengatakan, sempat mendapatkan informasi bahwa Kondisi dari korban masih sangat Taruma dan depresi berat. Komnas PA Jabar akan menghadirkan tim dari Trauma healing, agar bisa memulihkan kembali kondisi korban.

“Insyaallah kami dari Komnas PA akan mendatangkan tim dari trapis kami, yaitu Trauma healing untuk membantu menghilangkan traumanya,” ujarnya

Sementara itu, saat ditanya berapa lama untuk memulihkan kembali kondisi korban pasca kejadian tersebut menimpa, Diah mengukapkan bahwa proses tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama.

Sehingga langkah awal yang akan dilakukan untuk menstabilkan mental Korban, Diah menuturkan bahwa pihaknya melakukan metode trapis seperti Hypnotherapy.

“Kalau yang biasa kami lakukan itu, kami memberikan seperti Hypnotherapy, mungkin itu beda-beda dengan yang dilakukan oleh orang lain, tetapi yang kami biasa lakukan itu seperti tadi, kita hilangkan dulu (traumanya dengan Hypnotherapy), dan nanti sedikit-sedikit terakhir baru secara tuntas,” tuturnya (Mg4).

Tinggalkan Balasan