DEPOK – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Depok kini tengah berupaya menekan angka kasus stunting atau gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak di Kota Belimbing.
Kepala Dinkes Kota Depok, Mary Liziawati menilai pihaknya sejauh ini telah bekerja ekstra untuk melakukan penanganan cermat dan tepat untuk menurunkan kasus stunting di Kota Petir itu.
Kendati demikian, ia mengaku pekerjaan tersebut tidak lah mudah jika hanya ditangani oleh satu instansi saja. Sebab, penanganan stunting melibatkan banyak atau beririsan dengan banyak lembaga atau pihak sebagai stakeholder.
“Upaya dalam menurunkan prevalensi stunting di Kota Depok terus dilakukan. Namun, tentu dengan dukungan dan sinergisitas dari semua perangkat daerah, kader PKK, dan juga masyarakat,” ujarnya, Rabu (29/12).
Menurut Mary, upaya mempercepat penurunan dan pencegahan stunting memerlukan butuh sinergitas, koordinasi, dan sinkronisasi multisekotral (stakeholder). Tujuannya agar upaya penanganan stunting ini dapat berjalan optimal.
“Kebetulan untuk tahun ini, angka prevalensi stunting di Kota Depok mulai mengalami penurunan. Misal hal ini dapat dilihat dari angka prevalensi stunting pada Agustus 2021 sebesar 3,5 persen, yaitu sebanyak 3.675 dari 105.127 balita di Kota Depok,” ucapnya.
Di samping itu, dirinya menilai berdasarkan data tersebut kasus stunting mengalami penurunan dari bulan Februari 2021 sebesar 4,7 persen atau sebanyak 4.923 dari 102.815 balita. Serta dibandingkan pada Agustus 2020 sebesar 5,3 persen yaitu 5.718 dari 107.710 balita Kota Depok.
“Setiap tahun kami juga rutin mengeluarkan data prevalensi balita stunting yang diperoleh dari hasil Bulan Penimbangan Balita (BPB) yang dilaksanakan pada bulan Agustus,” tuturnya.
Diketahui, BPB sendiri merupakan bagian dari pelaksanaan surveilans gizi berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) Nomor 14 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi dan PMK Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak.
“Mudahan-mudahan semua pihak dapat terus berpartisipasi dalam penanganan masalah stunting di Kota Depok, sehingga mampu mencetak generasi unggul dan berkualitas,” tutupnya. (mg2/wan)