Pemkot Bandung Punya Tekat Perangi Stunting

BANDUNG – Pemerintah nyatanya serius dalam mengurangi angka stunting di Kota Bandung. Lewat Program Pemberdayaan Keluarga Tanginas (Tanggap Stunting dengan Pangan Aman dan Sehat), yang bekerja sama dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dalam mewadahi masyarakat untuk Budi Daya Ikan Dalam Ember (Budikdamber).

Ketua PKK Kota Bandung, Yunimar Mulyana mengatakan, program Keluarga Tanginas, kini menyasar 755 keluarga. Hal ini sebagai upaya pemerintah dalam mendanai masyarakat, untuk berdaya secara ekonomi serta perangi stunting.

“Sekarang program ini baru menyasar 755 keluarga di Kota Bandung. Alhamdulilah bantuan diperoleh dari baznas. Diharapkan bantuin ini bisa membantu masyarakat dalam berdaya secara ekonomi,” ujar Yunimar Mulyana.

Budikdamber sendiri merupakan program yang diusung oleh pemerintah, untuk menekan angka stunting di Kota Bandung. Lewat budi daya ikan lele yang dilakukan dalam ember, yang diharapkan bisa memberikan harga murah, agar masyarakat beralih mengkonsumsi ikan.

“Kedepannya lele ini akan berubah menjadi makanan untuk balita, ibu hamil, dan menyusui. Kami kemarin sudah bekerja sama dengan Dinas KB dan Chef untuk menciptakan resep ikan lele, agar lebih bervariatif,” jelasnya.

Pihaknya sedang mengupayakan untuk menggaet pihak ketiga, agar program penurunan stunting di Kota Bandung bisa terlaksana. Sesuai dengan anjuran yang di berikan oleh Presiden, yang menetapkan angka prefelensi di 14%.

“Kita sedang berupaya kasus stunting menyentuh angka itu, lewat program dan inovasi yang sedang kita kembangkan. Alhamdulilah tahun 2021 itu 26,4% dan 2022 turun ke angka 19,4%, ada penurunan 7%. Sekarang kita sedang mengusahakan agar sesuai dengan ketetapan yang anjurkan oleh presiden,” tambahnya.

Pemkot Bandung Targetkan Zero Stunting

 

Yunimar beharap, melalui program Tanginas dan Budikdamber ikan lele, bisa menurunkan angka stunting ke level zero. Hal ini tentunya harus di barengi dengan kesadaran masyarakat, dalam pentingnya mengkonsumsi ikan.

“Lele itu kan murah, mengolah nya mudah, dan proteinnya banyak, semoga seluruh kelas ekonomi yang ada di masyarakat bisa mengkonsumsi ikan. Agar permasalahan stunting bisa ke level zero” Tandasnya. (mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan