Jelang Nataru 2022, Penumpang PT KAI Daop 2 Bandung Masih Minim

BANDUNG – Menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2022, PT KAI Daop 2 Bandung menyiapkan 7.500 tempat duduk untuk perjalanan jarak jauh. Namun dari jumlah tersebut, peningkatan penumpang masih belum terjadi hingga saat ini.

Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo mengatakan bahwa sampai saat ini jumlah penumpang belum ada kenaikan signifikan menjelang Nataru 2022.

“Kalau kita liat memang hari-hari biasa penumpang kita dikisaran 3.500 sampai 4.000. Jadi kalau kita melihat, yang sudah berangkat dari daop 2 ini sendiri, dikisaran masih 4.300,” ujar Kuswardoyo, Senin (20/12).

Pihaknya menjelaskan bahwa peningkatan penumpang tersebut masih sedikit. Menurutnya dari jumlah tersebut pun hanya sekitar 24 persen yang sudah terisi.

“Tentunya masih sedikit sekali peningkatan jumlah penumpang, karena kalau lihat secara keseluruhan pun masih dikisaran 24 persen dari ketersediaan tempat duduk,” katanya.

Kuswardoyo pun menjelaskan adanya penumpang pun dibantu dengan libur akhir pekan.

“Tapi tentunya kita bisa liat pada tanggal 17 hingga hari ini itu adalah pada akhir pekan. Jadi masih jauh dari ketersediaan tempat duduk yang ada,” ucapnya.

“Mayoritas (penumpang) tetap sama mereka rata-rata tujuan Jawa tengah dan Jawa timur,” tambahnya.

Pihaknya menjelaskan bahwa PT KAI memberlakukan posko Nataru 2022 mulai tanggal 17 Desember – 4 Januari.

“Pada masa posko Nataru kita menyiapkan lebih kurang sebanyak 142.000 tempat duduk untuk perjalanan kereta api jarak jauh,” kata Kuswadoyo.

“Kami masih menjalankan 19 perjalanan kereta api jarak jauh, 17 perjalanan kereta api reguler dan 2 perjalanan kereta api fakulta,” tambahnya.

Kuswardoyo menuturkan bahwa pada masa Nataru akan memberlakukan Surat Edaran Nomor 112 tahun 2021 terkait perjalanan menggunakan kereta api.

Selain itu, bagi pengguna jasa kereta api jarak jauh yang berusia 17 taunn ke atas harus sudah melaksanakan vaksin 2 tahap.

“Kemudian bagi yang usia 12-17 tahun mereka masih berkenankan menggunakan vaksin tahap pertama, dan untuk anak-anak di bawah 12 tahun harus melaksanakan tes pcr. Tentunya perbedaan ini ditujukan untuk mengurangi resiko penyebaran covid19,” pungkasnya.* (mg2)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan