HW Lakukan Ritual Ini Sebelum Memangsa Santrinya

BANDUNG – Herry Wirawan, pelaku pemerkosaan terhadap santrinya ternyata melakukan sebuah ritual sebelum menjalankan aksinya kepada para korbannya. Ritual ini diketahui dari keterangan para korban yang mengungkapkannya kepada kuasa hukumnya Yudi Kurnia.

Yudi menyebutkan, para korban mengaku sebelum diperkosa, pelaku Herry Wirawan memiliki ritual bisikan halus atau ‘hipnotis’ ke telinga korban.

Mulanya, korban menolak. Namun, karena bisikan di telinga ini, korban seperti kena hipnotis sehingga mau saja disetubuhi oleh Herry Wirawan.
“Kalau menurut keterangan dari anak-anak. Mereka itu awalnya menolak, tetapi setelah si pelaku itu membisikkan sesuatu di telinga, korban jadi mau,” jelas Yudi Kurnia kepada wartawan, Jumat (10/12/2021) di Kantor LBH Serikat Petani Pasundan.

“Ada bisikan ke telinga korban dari pelaku setiap mau melakukan itu,” ujarnya lagi. Selain masalah bisikan hipnotis, ada beberapa kejanggalan lain dari pesantren yang diklaim milik Herry Wirawan ini.

Sekolah berasrama atau boarding school yang berada di bawah pengelolaan Yayasan Pendidikan Sosial Manarul Huda Antapani, ini hanya mempunyai satu guru, yaitu Herry sendiri.

Santrinya yang semuanya perempuan berusia 13 tahunan tak pernah belajar. Hal itu dikatakan pengacara sejumlah korban asal Garut, Yudi Kurnia. Menurutnya di pesantren tersebut Herry bertindak sebagai pengelola dan guru tunggal.

Tidak ada pengajar lain di pesantren tersebut. “Dia pemilik yayasan, sekaligus pengajar. Ini yang saya heran. Pesantren itu, santrinya adalah perempuan semua. Yang mengajarnya satu orang. Si oknum itu laki-laki,” katanya kepada wartawan, Jumat (10/12/2021).

Masih menurut keterangan para korban, kata dia, para santriwati tak benar-benar belajar di sana. Mereka malah sering diminta membuat proposal pesantren.

“Menurut keterangan korban, dia sebetulnya setiap harinya bukan belajar. Mereka itu setiap hari disuruh bikin proposal,” kata Yudi. (ral/int/pojoksatu)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan