Sanjung Rangnick, Klopp: Manajer yang Amat Berpengalaman

INGGRIS – Manajer Liverpool, Juergen Klopp menyanjung Ralf Rangnick dengan mengatakan kepada wartawan Jumat (26/11) ini bahwa kemungkinan kedatangan rekan senegaranya dari Jerman itu ke Manchester United sebagai “bukan kabar baik” bagi tim-tim lain di Liga Premier.

Rangnick yang sebelumnya melatih Schalke 04, Hoffenheim dan RB Leipzig dan saat ini menjadi kepala olahraga dan pengembangan Lokomotiv Moscow, hampir pasti ditunjuk manajer sementara Old Trafford.

“Agak rumit, kami biasanya tidak berbicara sampai semuanya terkonfirmasi,” kata Klopp menjelang pertandingan kandang Liverpool melawan Southampton esok Sabtu (27/11).

“Dia jelas manajer yang amat berpengalaman. Sayangnya pelatih yang bagus datang ke Inggris dan Man United. Dia terkenal karena membangun klub dari bawah. United akan terorganisir, yang mana bukanlah kabar baik.”

Klopp menambahkan bahwa Rangnick yang berusia 63 tahun itu amat dihormati oleh para pelatih di negaranya dan sudah melakukan pekerjaan “luar biasa” di semua klub yang dia pimpin di Jerman.

Liverpool bakal menghadapi ujian berat melawan Southampton yang memenangkan tiga dari lima pertandingan liga terakhirnya sehingga naik ke peringkat 13 dengan 14 poin dari 12 pertandingan.

“Ralph Hasenhuttl (manajer Southampton) sudah pasti bekerja dengan baik, membangun tim yang tepat di sana untuk setiap pertandingan dan terutama tatkala mereka diperkirakan tak mengusai mayoritas penguasaan bola,” kata Klopp.

“Mereka sangat terorganisir dengan baik, saya harus bilang itu. Tim yang dilatih dengan sangat baik dan Anda harus kreatif menghancurkan mereka. Mereka tidak begitu banyak kebobolan, banyak melepaskan tembakan tepat sasaran. Jadi, itu salah satu masalah yang harus kami cari solusinya.”

Liverpool menempati urutan ketiga klasemen liga atau empat poin di bawah pemuncak klasemen Chelsea.

Klopp menambahkan Liverpool perlu kebobolan lebih sedikit agar tetap dalam rel perburuan gelar dan membuat keseimbangan yang lebih baik antara serangan dan pertahanan.

“Ini bukan angka gila (kebobolan 11 gol) untuk tim yang berada di puncak klasemen tetapi kami kebobolan terlalu banyak, itu sebabnya kami harus menjadi tim yang seimbang,” kata dia. (ANTARA)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan