Sebanyak 4,8 Juta Dosis Vaksin Kembali Masuk di Indonesia

JAKARTA – Sebanyak 4,8 Juta Vaksin Oxford-AstraZeneca dan Moderna kembali masuk ke Indonesia. Hal ini diungkapkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Jumat (19/11). Indonesia kedatangan 4.059.290 dosis vaksin Oxford-AstraZeneca dan 800 ribu dosis Moderna.

Kehadiran vaksin Covid-19 tersebut sebagai upaya percepatan dan perluasan vaksinasi nasional, menuju target 70% penduduk pada akhir 2021.

Empat jutaan Vaksin tersebut didapatkan melalui pembelian langsung. Maka jumlah total vaksin Covid-19 Oxford-AstraZeneca yang diterima Indonesia menjadi 41,5 juta dosis dengan merek dagang Vaxzevria dan KconecaVac.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan, hingga saat ini, lebih dari 340 juta dosis vaksin didatangkan melalui berbagai skema.

“Setiap dukungan yang kita terima, memberikan kontribusi penting bagi ketersediaan vaksin yang akan melindungi bangsa Indonesia,” kata Johnny.

Dia menambahkan, vaksin yang merupakan hasil kerja sama AstraZeneca dan Universitas Oxford itu dikirimkan ke Indonesia melalui berbagai skema. Termasuk skema kerja sama langsung kepada pemerintah, Covax maupun donasi dari negara lain.

Sementara itu, 800 ribu dosis vaksin Moderna merupakan donasi dari Pemerintah Belanda kepada Indonesia.

“Hal ini sekaligus menunjukkan eratnya hubungan kedua negara, termasuk dalam hal penanganan pandemi,” imbuh Menteri Johnny. Meski pandemi dalam situasi terkendali, langkah penanganan tetap digencarkan pemerintah.

Jelang akhir tahun, kata Johnny, pemerintah akan meningkatkan upaya percepatan dan perluasan program vaksinasi, sehingga target yang dicanangkan bisa terpenuhi.

“Masih ada target vaksinasi 70% yang harus kita kejar hingga akhir tahun untuk mencapai kekebalan komunal yang merata. Ayo segerakan vaksinasi agar lebih banyak warga terlindungi,” ujar Menkominfo Johnny.

Bersamaan dengan itu, masyarakat diingatkan untuk terus menjaga protokol kesehatan.Salah satu yang perlu diwaspadai ialah peningkatan mobilitas masyarakat pada akhir tahun, yang berisiko memicu lonjakan kasus apabila tidak disertai penerapan protokol kesehatan ketat.

“Perlu upaya bersama untuk menekan mobilitas selama liburan akhir tahun, terutama dari masyarakat. Karena itu, kita mengimbau masyarakat untuk bijak bermobilitas,” kata Menkominfo Johnny G Plate. (jpnn)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan