Diterjang Banjir Bandang, PDAM Alami Ganguan Pengolahan Air

SOREANG – Puluhan ribu pelanggan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Raharja yang berada di wilayah II Kota Pelayanan Baleendah dan wilayah III Pelayanan Ciparay mengalami kekurangan air bersih, pasalnya selama dua minggu air PDAM tak mengalir.

Hal tersebut dibenarkan, Manajer Junior Humas Perumda Air Minum Tirta Raharja , Sri Hartati saat dikonfirmasi, Rabu (17/11).

“Gangguan ini dikarenakan bangunan penangkap air (intake) Perumda Air Minum Tirta Raharja terdampak banjir bandang dari Sungai Citarum, Cibangoak. Hal ini berdampak pada air baku dari sungai dimaksud belum bisa diolah oleh Instalasi Pengolahan Air (IPA) Tirta Raharja menjadi air minum, disebabkan oleh tingkat kekeruhan yang sangat tinggi (berlumpur, berpasir, dan material sampah lainnya),” ungkap Sri.

Sehingga, kata Sri, terjadinya gangguan pengaliran ke masyarakat di wilayah tersebut. Agar tetap bisa melayani pelanggan, kata Sri, ada sejumlah armada tangki yang dikirim ke wilayah-wilayah pelanggan. Namun karena ada keterbatasan jumlah, maka tidak seluruh pelanggan PDAM yang terdampak bisa terakomodir.

“Di dua wilayah yang terdampak ada sekitar 43 ribu pelangga yang mengalami gangguan. Sehingga kita mengirimkan armada tangki air bersih ke beberapa wilayah. Ini baru sebagian, karena keterbatasan. Jadi, yang terdampak silahkan saja menghubungi kami, nanti dikoordinir,” jelasnya.

Saat ditanyakan terkait penyeleseian gangguan tersebut, Sri pun mengaku, Hingga saat ini, belum bisa memastikan kapan gangguan pelayanan tersebut dapat diselesaikan. Pasalnya, kata dia, tergantung dari kondisi di lapangan. Jadi, apabila kondisi sungai sudah tidak banjir bandang lagi maka baru bisa dilakukan pembersihan.

“Tapi kalau kondisinya masih banjir, kita tidak bisa memastikan. Karena, gangguan ini disebabkan faktor alam. Kalau sudah mulai reda, kita akan langsung membersihkan,” kata Sri.

Disinggung mengenai kompensasi untuk pelanggan, Sri menjelaskan, baru akan menyampaikan hal tersebut kepada pimpinan. Diakui Sri, selama gangguan memang belum ada kompensasi yang diberikan untuk pelanggan.

“Untuk kompensasi atau apapun kami akan sampaikan dulu ke pimpinan kami, karena kalau memang ada sesuatu yang seperti itu kan post mayor nanti kami akan sampaikan ke pimpinan kami,” paparnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan