Pemerintah Berikan Sektor Transportasi dan Pergudangan untuk Menahan Gelombang PHK
JAKARTA – Kondisi ekonomi secara makro Indonesia telah menunjukkan hingga awal November 2021 pertumbuhan ekonomi tercatat sebesar 3,51% (yoy) pada Kuartal III-2021.
Pemerintah optimis pada 2021 ini, secara full year Indonesia pertumbuhan pada rentang 3,7 sampai dengan 4,0% dapat dicapai.
Pemerintah juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada tahun 2022 dapat mencapai 5,2% yang sejalan dengan proyeksi dari berbagai lembaga internasional.
“Momentum pemulihan ekonomi yang terus berlanjut sampai Q3-2021 ini harus tetap dijaga karena hal ini adalah kunci penting agar perekonomian kita dapat terus pulih dengan lebih cepat,” ujar Menko Airlangga dalam keterangannya, Sabtu, (13/11)
Untuk realisasi Program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) sampai dengan 5 November 2021 telah mencapai Rp456,35 triliun atau sebesar 61,3% dari pagu Rp744,77 triliun.
Program PEN akan terus dioptimalkan untuk menopang penghidupan dan daya beli masyarakat serta menjaga keberlangsungan usaha serta memulihkan ekonomi di berbagai sektor, termasuk sektor transportasi.
‘’Serangkaian insentif fiskal juga telah diberikan untuk mendongkrak kinerja sektor usaha,’’ucapnya.
Insentif PPh Pasal 22 Impor, PPh Pasal 25, Restitusi PPN, dan penurunan tarif PPh Badan telah diberikan untuk membantu likuiditas dan keberlangsungan usaha.
Pemerintah juga telah memberikan insentif fiskal kepada sektor-sektor yang memiliki multiplier effect tinggi terhadap perekonomian, seperti sektor properti dan otomotif.
Sebagian besar insentif bagi sektor Transportasi dan Pergudangan diberikan untuk menjaga cash flow dan menahan gelombang PHK, antara lain berupa perpanjangan insentif pajak, restrukturisasi penyelesaian kredit bagi usaha di sektor transportasi baik yang ada di sektor perbankan maupun lembaga jasa keuangan non perbankan, serta bantuan subsidi gaji/upah.
Sektor transportasi dan pergudangan adalah enabler untuk sektor yang lainnya. Pemulihan sektor ini akan mendorong percepatan pemulihan berbagai aktivitas ekonomi di berbagai sektor lainnya.
‘’Untuk itu, Pemerintah akan terus bersinergi dengan semua pemangku kepentingan dalam mendukung percepatan pemulihan sektor transprotasi dan pergudangan nasional,” pungkas Menko Airlangga. (frh/fsr)