Kemenkes Sebar 20 Mesin Genom untuk Deteksi Dini Covid-19 Varian Baru

JAKARTA – Kementerian Kesehatan RI menambah 20 unit mesin genom sequencing untuk disebar ke semua pulau agar dapat mendeteksi dini potensi varian baru SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 di Indonesia.

“Kita sudah dapat bantuan dari satu badan internasional, rencana kita akan tambah 20-an mesin genom sequencing yang akan kita bagi ke semua pulau,” kata Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi IX yang diikuti dari YouTube DPR RI di Jakarta, Senin (8/11).

Budi mengatakan pelacakan virus Corona melalui aktivitas di 12 laboratorium Indonesia dilakukan secara berkala setiap pekan. Saat ini fasilitas itu masih terkonsentrasi di Pulau Jawa karena membutuhkan kompetensi tinggi dan mesin yang cukup mahal.

Bantuan 20 unit mesin genom sequencing itu rencananya akan didistribusikan secara merata masing-masing dua unit ke semua pulau, di antaranya di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, Nusa Tenggara dan Bali.

“Sehingga dengan demikian terbagi dan kita akan kasih pada perguruan tinggi karena kompetensi untuk genome sequencing ini nggak mudah membutuhkan ahli untuk mengoperasikannya dan umumnya saintis yang bisa,” ujarnya.

Budi berharap dengan adanya pemerataan mesin genome sequencing proses pelacakan varian baru virus Corona bisa lebih cepat dideteksi tanpa mengirim hasil laporan ke laboratorium di Pulau Jawa.

Budi mengatakan laporan terbaru terkait hasil penelitian genom sequencing datang dari Malaysia. “Sekarang tuh yang di Malaysia sudah masuk AY.4.2 hari ini keluar, ada dua strain yang masuk di sana datangnya dari Inggris,” katanya.

Menurut Budi, Malaysia merupakan negara tetangga Indonesia yang berjarak relatif dekat. “Jadi masuk di Batam (Kepulauan Riau) itu banyak, di Entikong (Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat) itu banyak sekali dari sana dan terus terang kita masuknya Delta juga dari Pekerja Migran Indonesia (PMI),” ucapnya.

Selain meningkatkan pelacakan virus lewat mesin genom sequencing, kata Budi, seluruh kawasan perbatasan negara pun perlu dijaga ketat personil TNI-Polri maupun petugas terkait.

“Semua wilayah perbatasan kita, bandar udara, dari laut dan dari darat itu kita jaga ketat kerja sama dengan TNI dan Polri dan kita perbanyak laboratorium genom sequencing untuk bisa mendeteksi adanya varian-varian baru,” pungkasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan