PADANG – Peran Uda-Uni Sumatera Barat sebagai duta wisata semakin dibutuhkan untuk mempromosikan dan memperkenalkan pariwisata daerah di tingkat nasional maupun internasional dalam era digitalisasi.
“Sosok Uda dan Uni Sumbar yang memiliki kualitas dan kapasitas sebagai duta wisata memiliki peran makin besar dalam promosi pariwisata daerah. Kita akan lihatkan mereka secara aktif dalam promosi platform digital selain kegiatan kepariwisataan lainnya,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Novrial di Padang, Jumat (5/11).
Saat ini kondisi penyebaran COVID-19 di Indonesia terutama Sumbar sudah sangat melandai. Pemerintah pusat telah membuka kembali pintu pariwisata domestik dan internasional. Peluang itu harus bisa dimanfaatkan sebesar-besarnya oleh Sumbar untuk mendongkrak kembali perekonomian yang “terjerembab” akibat pandemi.
Untuk bisa mengambil peluang tersebut, promosi sangat penting untuk dilakukan termasuk menggunakan platform digital. Di sanalah peran Duta Wisata yang terjaring dari Pemilihan Uda-Uni Sumbar bisa berperan aktif.
Talenta-talenta muda yang lolos dari penilaian juri yang berkompeten sangat sayang bila diabaikan dan tidak dimaksimalkan perannya dalam memajukan pariwisata Sumbar.
Novrial menyebut juri yang dihadirkan untuk menjaring talenta muda itu meliputi Prof. Dr. Ir. James Hellyward, MS, IPU, ASEAN En. Mantan Kadis Pariwisata yang saat ini menjabat Dekan Fakultas Peternakan Universitas Andalas sebagai Juri Ilmu Pengetahuan Umum dan Bahasa Inggris.
Prof. Dr. Ir. Raudha Thaib, M.P. Bundo Kanduang Sumbar sebagai juri adat dan budaya
Drs. Burhasman, MM. Praktisi dan mantan Kadispar Sumbar sebagai juri etika dan kepribadian. Dra. Ernawati., M.Pd., Ph.D. Dekan Fakultas Pariwisata dan Perhotelan sebagai juri kepariwisataan.
Yul Nursuud, SE. Ketua APPMI dan Seniman Sumbar sebagai juri modeling, public speaking dan performance dan Ikatan Uda Uni Sumbar sebagai juri komitmen dan program kerja.
Ia menyebut kapasitas juri adalah sebuah garansi untuk menghasilkan talenta muda yang berkualitas dan memiliki kapasitas untuk membantu kemajuan pariwisata Sumbar.
Tentu saja dalam proses ada kekurangan dan kritik konstruktif dibutuhkan dalam upaya penyempurnaan ke depan.
Salah seorang juri, Prof. Dr. Ir. Raudha Thaib, M.P. menyebut segala sesuatu tidak bisa didapatkan secara instan. Perlu proses panjang untuk mewujudkannya dan pemilihan Uda-Uni telah memiliki sejarah panjang sejak 1971.