Janda Lima Anak Pelaku Teror Bom Kuningan Ternyata Sempat Buat Laporan Polisi

KUNINGAN – Pelaku ancaman teror bom terhadap enam kantor bank di Kecamatan Ciawigebang, Kabupaten pada tanggal 22 Oktober, berhasil ditangkap.

Pelaku penyebar pesan berantai tersebut yang ternyata seorang perempuan berstatus janda dengan lima anak yang masih kecil.

Kapolres Kuningan AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya melalui Kasat Reskrim AKP M Hafid Firmansyah mengungkapkan, pelaku berinisial MN (31) warga Desa Ciawigebang.

Dia ditangkap di rumahnya karena perbuatan melanggar hukum menyebarkan berita bohong teror bom.

Pengungkapan kasus ini, kata Hafid, berkat kejelian petugas menelusuri jejak digital informasi hoaks yang meresahkan warga Ciawigebang tersebut.

Hingga akhirnya, polisi mengendus pelaku penyebar teror bom tersebut mengarah ke tersangka MN.

Tersangka juga ternyata salah satu warga yang sempat datang ke Polsek Ciawigebang melaporkan tentang pesan berantai ancaman bom.

“Berbekal nomor telepon penyebar pesan teror bom tersebut, kami melakukan penelusuran,” kata Kasatreskrim, kepada Radar Kuningan.

Dari penyelidikan itu, akhirnya diperoleh informasi penyebar pesan berantai teror bom adalah MN.

“Atas hal tersebut, kami pun langsung melakukan penangkapan terhadap pelaku di rumahnya dengan mudah,” ungkap Hafid dalam konferensi pers di Mapolres Kuningan, Senin (1/11).

Atas perbuatan tersebut, lanjut Hafid, tersangka dijerat pasal 14 ayat (1) nomor 1 tahun 1946 tentang Peraturan Hukum Pidana dengan ancaman maksimal 10 tahun.

Kemudian pasal 27 ayat 4 Jo pasal 45 ayat 4 UU nomor 19 tahun 2016, tentang perubahan atas UU nomor 11 tahun 2008 tentang ITE dengan ancaman hukuman maksimal 6 tahun penjara.

Seperti diberitakan sebelumnya, pada hari Jumat tanggal 22 Oktober lalu masyarakat dihebohkan dengan beredarnya pesan berantai tentang teror bom di seluruh kantor bank di Ciawigebang.

Adapun pesan teror tersebut berbunyi “Selamat menikmati kami segenap anggota gerakan merdeka raya telah menyimpan bom di seluruh bank Ciawigebang akan meledak pada pukul 11.00 WIB”.

Bahkan, ancaman bom tersebut diterima langsung oleh petugas Customer Service Bank Mandiri Cabang Ciawigebang melalui pesawat telepon.

Laporan teror bom ini pun kemudian diterima petugas Polsek Ciawigebang yang langsung melakukan pengecekan ke semua kantor bank tersebut sekaligus mengarahkan semuanya untuk tutup sementara waktu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan