BANDUNG – Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna ungkap ada 12 sekolah yang harus menghentikan kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dan harus kembali melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Hal tersebut dikarenakan adanya temuan penyebaran Covid-19 pada saat dilakukan sampling acak PCR kepada siswa dan guru lebih dari 5 persen.
“Data ini dinamis, karena surveilansnya itu belum selesai,” ungkap Ema Sabtu (23/10).
Terkait dengan 12 sekolah yang di tutup sementara dalam melaksanakan kegiatan PTM, Ema menyebutkan satu di antaranya yakni Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 16 Kota Bandung.
“Jadi 12 sekolah yang di tutup sementara kegiatannya itu ada SMKN 5, SMP Pelita, SD YAS, SD Ibnu Taimiyah, SLB Sumber Sari, SMK Buana Karya, SMKN 6, SD Leuwipanjang, SD Pabaki, SD 262 Panyileukan, SD 02 Cihampelas, dan SMA Pasundan 2 Dago,” paparnya.
Dengan adanya hal tersebut, ia menambahkan, jika nantinya ditemukan siswa atau guru positif Covid-19, maka pihak dari Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 dan Puskesmas setempat akan langsung melakukan pelacakan.
“Kita tidak hanya mencatat di sini ada kasus. Jadi dengan itu, Satgas setempat harus bergerak dan berkoordinasi dengan Satgas Kota. Dengan ini leading sektornya ada di Dinas Kesehatan (Dinkes),” ucapnya.
Ema juga mengungkapkan, agar klaster Covid-19 tidak bertambah di Sekolah, maka pihaknya akan mengimbau kepada orang tua siswa untuk selalu waspada serta disiplin menjaga anaknya.
“Yang utama adalah sudah memiliki dasar komitmen yang kuat bahwa kita ini tidak ingin terpapar, apalagi mempaparkan. Jangan ragu melaporkan, memeriksa diri kalau kita merasakan sesuatu (gejala covid-19). Covid-19 itu bukan aib, justru kalau dia diam bahaya, jadi harus diketahui yang lain,” tuturnya.
(Mg4/wan)
