Waspada! Kanker Payudara Tripel Negatif Bisa Menyasar Wanita Muda

Terkait gejala pengidap kanker tripel negatif, dokter Ami menjelaskan kurang lebih gejala yang dialami mirip dengan kanker payudara pada umumnya.

Terdapat benjolan yang tidak wajar di sekitar payudara, terdapat bentuk seperti lesung pipit di payudara, perubahan kulit antara kemerahan atau memiliki tekstur seperti kulit jeruk, puting mengeluarkan cairan padahal sedang tidak dalam masa menyusui, dan puting yang masuk ke dalam.

Jika anda mengalami salah satu dari tanda- tanda yang disebutkan tersebut ada baiknya anda langsung berkonsultasi pada ahli medis.

Risiko wanita muda

Dokter Ami yang tergabung juga dalam Perhimpunan Hematologi- Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) menjelaskan risiko wanita muda mengalami kanker payudara tripel negatif karena faktor risiko yang lebih tinggi dibanding wanita- wanita yang sudah berusia matang.

Beberapa faktor risiko yang mendominasi kanker payudara tripel negatif menjangkiti wanita muda di antaranya adalah faktor hormonal yang aktif dan juga beban stres lebih tinggi.

Dua risiko itu bisa semakin parah dengan adanya pola hidup tidak sehat seperti tidak berolahraga, merokok, terbiasa minum alkohol, serta terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji yang mengandung lemak tinggi.

“Anak-anak muda saat ini kontak dengan kondisi stresnya lebih banyak, lalu potensi menjalani pola hidup tidak sehatnya lebih tinggi. Jika itu terus dilakukan lama kelamaan dan tanpa disadari gejalanya tentu lebih mudah mengidap kanker ini,” kata dokter Ami.

Faktor risiko lainnya yang menjadi penyebab kanker payudara tripel negatif adalah faktor genetik.

Kanker memang bisa diturunkan secara genetik, bagi seseorang yang dalam keluarganya memiliki riwayat pengidap kanker maka risiko yang dimiliki generasi selanjutnya berkisar 4 kali lipat lebih tinggi dibanding keluarga yang tidak memiliki riwayat kanker.

Peristiwa- peristiwa yang melibatkan kontak hormon secara aktif seperti estrogen, progrestreron, dan prolaktin juga menambah risiko kanker payudara bisa dialami oleh seseorang.

Misalnya seperti wanita yang mengalami menstruasi lebih dini dibanding rentang usia normal berisiko terkena kanker payudara lebih tinggi sebesar 2 kali lipat karena kontak hormon estrogen lebih banyak dialami dibanding orang lainnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan