Novel Terkejut, Tiba-Tiba Ada Oknum KPK yang Bilang di Markasnya Banyak Taliban

JAKARTA – Mantan penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan mengungkapkan upaya pelemahan lembaga antirasuah memang dilakukan oleh Pimpinan KPK. Sebab terdapat seorang Pimpinan KPK yang menyatakan kalau di markas antirasuah banyak pegawai taliban.

Pernyataan ini disampaikan Novel menyikapi upaya pelemahan KPK, khususnya terkait pemecatan 57 pegawai, dengan dalih tidak memenuhi syarat asesmen tes wawasan kebangsaan (TWK).

“Oknum Pimpinan KPK menyatakan di KPK banyak taliban, dan ini luar biasa. Ini yang saya dan kawan-kawan terkejut, tiba-tiba ada oknum Pimpinan KPK mengatakan begitu,” kata Novel dalam chanel Youtube pribadinya, Kamis (21/10).

Novel tak menjelaskan secara rinci siapa sosok Pimpinan KPK yang mengatakan seperti itu. Dia menuturkan, pernyataan itu bukan tanpa dasar. Karena bagian dari 57 pegawai KPK yang disingkirkan di antaranya terdapat pegawai yang memang terlibat dalam proses alih status pegawai KPK menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).

“Sehingga semua rapat-rapat ada notulensinya, ada rekamannya dan itu dilakukan dalam akuntabel dan sifat profesionalisme,” ucap Novel.

Menurut Novel, catatan-catatan tersebut juga telah diperiksa oleh Komnas HAM dan Ombudsman. Sehingga keduanya pun menilai ada upaya penyelipan asesmen TWK. Bahkan Komnas HAM pun telah menyatakan bahwa pelaksanaan TWK di KPK melanggar HAM.

Novel menduga, pernyataan oknum Pimpinan KPK itu punya tujuan tersendiri. Sehingga setelah diperiksa dan ditelaah oleh Ombudsman dan Komnas HAM memang bertujuan sebagai upaya penyingkiran.

“Setelah dilakukan pemeriksaan oleh Ombudsman dan Komnas HAM memang perilaku tersebut adalah prilaku melawan hukum, ilegal yang motifnya adalah penyingkiran,” sesal Novel.

Novel menyesalkan pelemahan KPK justru datangnya dari dalam. Dia menyebut, selama KPK berdiri belum ada Pimpinan KPK yang justru menyudutkan para pegawainya.

“Ini luar biasa, belum pernah terjadi selama ini, selama pelemahan KPK berlangsung, justru upaya pelemahan itu datangnya dari pimpinan KPK sendiri, baru kali ini,” cetus Novel menandaskan.

(jawapos.com)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan