Mantan Moderator Facebook Ungkap Semua Kengerian Saat Memeriksa Konten Sensitif

Suasana kantor pun menjadi semakin tidak nyaman dalam hitungan pekan setelah memulai hari pertamanya bekerja. Dia melihat sesama rekan kerjanya melakukan self-harm atau menyakiti dirinya sendiri, hingga rekan kerja yang berteriak ketika mereka melihat konten yang menunjukkan seseorang yang akan bunuh diri. Tidak ada hal apapun yang mereka bisa lakukan selain hanya berteriak di dalam ruangan kantor.

“Setelah beberapa minggu kemudian, salah satu kolega saya mulai menyakiti dirinya sendiri. Di mana ada seseorang yang menyilet tangannya (sendiri). Bahaya bunuh diri itu menjadi semakin dekat. Kita juga sering mendengar teriakan seorang pria berteriak. “Astaga! aku harus bagaimana? aku dapat postingan orang bunuh diri!” dan dia panik sekali karena ada nyawa yang sedang dalam bahaya di depan matanya saat itu juga, dan tugas kamu adalah untuk melindungi orang.”

Tidak hanya itu, mantan moderator Facebook tersebut juga mengungkapkan kecemasannya yang ia rasakan saat masih menjalani profesinya. Dirinya seringkali sulit untuk melepas pikiran dari pekerjaannya karena mengkhawatirkan ada konten sensitif yang terlewat untuk ia hapus.

“Saya bekerja di shift malam, jadi saya mulai jam enam sore selesai jam dua pagi tapi kamu akan terbangun tiga, empat jam kemudian. Kamu akan terduduk di kasur, mengingat keputusan yang telah kamu buat dan menyadari bahwa kamu membuat kesalahan. seperti, saya tidak teliti soal puting dada. Kamu ingat ada beberapa gambar yang kamu lihat, ada gambar perempuan telanjang di sebelahnya atau ada bendera ISIS di belakangnya, (seharusnya) dihapus karena kebijakan terorisme. Jadi kamu harus mengingat ulang di kepala kamu secara tidak sadar bahkan saat kamu sedang tidur, tapi kamu tidak boleh cerita soal pekerjaanmu ke siapapun.”

Semua karyawan yang terdaftar sebagai moderator di Facebook juga diharuskan menandatangani surat perjanjian Facebook Omerta untuk menjaga privasi atas pekerjaannya.

“Kami menandatangani surat perjanjian, Facebook omerta. Kami diberitahu berkali-kali, “JANGAN BILANG SIAPA-SIAPA SOAL PEKERJAAN KAMU”.”

Dia juga menuturkan bahwa tidak ada penanganan khusus untuk karyawan Facebook yang mengalami gangguan psikis termasuk untuk moderator Facebook. Hanya ada seseorang yang ditugaskan sebagai pelatih ketenangan yang bahkan hanya bisa mengajak para karyawan untuk mencari hiburan di luar kantor.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan