Sependapat dengan Listya, menurut Fransiska, pandemi berdampak terhadap kesehatan fisik remaja. Akibat aktivitas fisik yang kurang, screen time berlebih karena saat ini semua serba online, pola tidur yang tidak teratur, serta kebiasaan makan yang berubah dapat meningkatkan risiko obesitas dan penyakit kardiovaskular.
Penelitian yang dilakukan UNICEF dengan melibatkan responden sebanyak 8.444 remaja di sembilan negara pada bulan-bulan pertama pandemi menunjukkan, sebanyak 27 persen melaporkan merasa cemas dan 15 persen depresi dalam tujuh hari terakhir.
Sebanyak 46 persen responden melaporkan memiliki motivasi yang kurang untuk melakukan kegiatan yang biasanya mereka sukai, 36 persen merasa kurang termotivasi untuk melakukan pekerjaan rutin.
Persepsi mereka tentang masa depan juga telah terpengaruh secara negatif, terutama dalam kasus remaja perempuan yang memiliki dan menghadapi kesulitan tertentu. Sebanyak 43 persen remaja perempuan merasa pesimis tentang masa depan dibandingkan dengan 31 persen remaja laki-laki.
(Antaranews)