Berdaya Dengan Buku

Ateng Kusnandar Adisaputra.
Ateng Kusnandar Adisaputra.
0 Komentar

Pepatah yang sudah sering kita dengar dan sudah tidak asing lagi di masyarakat Indonesia, berbunyi “Buku gudang ilmu dan membaca adalah kuncinya”, “Buku adalah jendela Dunia”, jangan biarkan buku tersimpan rapi, tidak pernah dibaca, hanya sebagai pajangan saja, sebagai penghias rak buku, tetapi perlu dimanfaatkan dan dibaca.
Mulai detik ini juga, mulai dari sekarang, mulai dari diri sendiri, keluarga, serta dengan mengajak tetangga, rekan kerja, untuk bersama-sama berdaya dengan buku. Mari buka cakrawala pandang kita melalui berdaya dengan buku. Melalui berdaya dengan buku bisa menunjang pencapaian kinerja secara maksimal.

Seiring dengan menurunnya kasus Covid-19, berbagai perpustakaan mulai membuka pelayanan, mari kita manfaatkan kembali perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat sumber belajar, dan pusat pemberdayaan masyarakat, kita manfaatkan CANDIL (maCA diNa Digital Library), iPusnas (Perpustakaan digital) untuk mengejar ketertinggalan dalam tingkat kegemaran membaca dan indeks pembangunan literasi masyarakat.

Buya Hamka menulis “Kalau hidup hanya sekedar hidup, kera di rimba juga hidup. Kalau kerja hanya sekedar kerja, kerbau di sawah juga kerja”, untuk itu mari berkarya, melakukan berbagai inovasi dan kolaborasi melalui “Berdaya Dengan Buku”. Semoga.

Baca Juga:Tahun 2022, Stok Pupuk Subsidi di Kabupaten Bandung Akan AmanKawal Pilkades, Polresta Bandung Turunkan 1.144 Personel

# Penulis adalah Kepala Bidang Bina Perpustakaan dan Budaya Gemar Membaca, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Provinsi Jawa Barat, serta Dosen Luar Biasa Universitas Al-Ghifari Bandung.

Laman:

1 2 3
0 Komentar