Antusiasme Program Kartu Pra Kerja Sangat Tinggi, Airlangga: Tahun Depan Dilanjutkan!

Lima Kabupaten di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang memiliki jumlah penerima tertinggi adalah Kabupaten Sleman, Kabupaten Bantul, Kabupaten Gunungkidul, Kota Yogyakarta dan Kabupaten Kulon Progo.

Sebanyak 55% penerima merupakan lulusan SMA/SMK dan dari segi usia, sebanyak 30% penerima berada pada usia 26 hingga 35 tahun. Keberhasilan Program Kartu Prakerja sangat bergantung kepada bagaimana penerimanya memanfaatkan pelatihan yang ada.

Menko Airlangga mengajak seluruh penerima Kartu Prakerja agar menggunakan kesempatan ini untuk skilling, upskilling, dan reskilling.

Dalam diskusi santai tersebut, para alumni yang hadir berasal dari berbagai bidang mulai dari pemandu wisata, staf Tata Usaha di sebuah sekolah, pengajar lepas secara online, pekerja lepas pada sektor industri kreatif, karyawan perusahaan fintech, kuliner dan pemasaran digital.

Para alumni Program Kartu Prakerja di Yogyakarta ini membuktikan bahwa sertifikat dan manfaat yang didapat dari Program Kartu Prakerja tidak hanya bisa digunakan untuk berwirausaha tetapi juga bisa mendukung karir bagi mereka yang bekerja sebagai staf atau karyawan.

Pada kesempatan tersebut juga dilakukan penyaluran KUR dari Bank BNI kepada debitur yang merupakan alumni Program Kartu Prakerja.

“Program Kartu Prakerja ini akan diteruskan tahun depan,” ungkap Menko Airlangga.

Bersamaan dengan HUT Kota Yogyakarta ke-265 pada 7 Oktober 2021, Menko Airlangga hadir dengan harapan tema peringatan HUT Yogyakarta tahun ini yaitu Tanggap, Tanggon dan Tuwuh dapat menjadi prinsip yang diterapkan masyarakat Kota Yogyakarta dalam menghadapi masa pandemi.

‘’Ini dapat menjadi momentum bagi masyarakat Kota Yogyakarta untuk terus beradaptasi, kokoh dan terus berkembang menghadapi masa pandemi dan bisa kembali menguatkan ekonomi daerah,’’ucapnya.

Menko airlangga menambahkan, dalam Program Kartu Prakerja juga ada beberapa pelatihan yang bisa mendukung sektor wisata, misalnya Bahasa Inggris yang mana pelatihan ini bisa diambil untuk meningkatkan kemampuan berbahasa para pemandu wisata.

‘’Pemerintah juga akan kembali membuka pelabuhan internasional di Bali dan Kepulauan Riau. Ada juga beberapa event besar internasional setelah PON yang akan diselenggarakan di Indonesia dan sudah disiapkanperaturannya dan tetap menjaga protokol kesehatan. Sehingga dengan dorongan ini, sektorpariwisata bisa di jumpstart,” pungkas Menko Airlangga.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan