Sentral Rajut Binong Jati Mampu Gebrakan Pasar Internasional

BANDUNG – Terletak di Kawasan Padat penduduk, kawasan Sentral rajut Binong jati di Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, sudah ada sejak puluhan tahun lalu.

Tak jauh dari kawasan Trans Studio Mal (TSM), belasan rumah di sepanjang jalan Binong Jati tersebut dijadikan toko yang memproduksi dan menjual bahan baku serta alat rajut.

Adapun hasil rajutan yang kerap kali dijual seperti jaket, mantel, syal, kupluk dan lainnya.

Menurut salah seorang pengrajin rajut Dewi Ratna Purwanti, mengaku bahwa dirinya merupakan generasi ketiga dari keluarga pengrajin rajut di tempat tersebut.

Dewi mengatakan, keluarganya memulai usaha sebagai pengrajin rajut sudah dari tahun 1998. Sedangkan dirinya, baru memulai pada tahun 2015 lalu.

“Orang tua asli sini Binong Jati, semua pengrajin rajut sejak 1998. Kalau saya sendiri generasi ketiga mulai usaha sebagai pengrajin rajut itu tahun 2015,” ucapnya saat ditemui di Sentral Rajut Binong Jati, Jl. Binong Jati, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung, Rabu (6/10).

Dia menyebut tidak mengetahui secara pasti awal mula Jl. Binong Jati telah di indetikan sebagai Sentral pengrajin Rajut di Kota Bandung. Hanya saja dia berujar, bahwa di kawasan Binong Jati ini kerap kali mengekspor produk rajut ke luar negeri.

“Kalau asal-muasalnya saya tidak tau ya, karena kan saya generasi ketiga, tetapi di sini tuh dulu (Binong Jati) itu jual benang rajut terus produk rajut juga, terus kebetulan ekspor juga dari waktu generasi pertama. Tetapi kesini-kesini banyak yang dari luar Kota atau dalam Bandung tertarik pengen jualan mantel rajut seperti itu,” ucapnya.

“Kalau dulu tuh di sini terkenalnya bikin rajutan itu mantel dan jaket, tapi kesini-kesini karena saya generasi ketiga jadi rajut itu tidak hanya di pakai pada musim dingin tapi daily juga,” tambahnya.

Produk-produk tersebut juga, dikatakan Dewi, pada masanya sempat di ekspor ke Australia bahkan hingga Amerika Serikat.

“Kalau dulu tuh sempat di eskpor ke Australia dan Amerika, malahan sekarang juga masih. Saya kemarin kirim ke New Zealand (Selandia baru) itu waktu tahun 2020,” ujarnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan