JAKARTA – Kain batik terdiri dari batik tulis dan batik cap. Proses pembuatannya pun memakan waktu lama. Makanya, perawatannya juga harus apik.
Ada banyak cara untuk menyimpan dan merawat kain batik. Pemerhati batik, pengusaha sosial-budaya dan pekerja budaya dalam sebuah workshop yang diselenggarakan oleh SnackVideo Bram Kushardjanto mengatakan batik diakui UNESCO sebagai peradaban dunia. Batik menjadi titipan Indonesia dan anak muda bertanggung jawab untuk melestarikan batik.
“Melestarikan pengetahuan soal batik bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Sebagai upaya pelestarikan warisan budaya dengan cara yang modern,” katanya secara daring baru-baru ini.
Direktur Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Indonesia Hilmar Farid, mengajak masyarakat Indonesia untuk merayakan Hari Batik Nasional dengan mengunggah video pendek hasil kreativitas para kreator, mulai dari fashion, make up, karya seni, tarian, hingga musik. Pihaknya mengajak para konten kreator untuk menciptakan konten-konten kreatif yang terkait dengan batik.
“Tentunya, kami berharap konten ini juga akan mewarnai dunia media sosial kita ke arah yang lebih positif,” kata Hilmar.
Ada beberapa tips untuk merawat dan menyimpan kain batik. Apa saja?
1. Hindari Wewangian
“Jangan pakai kamper di lemari, tapi merica disebar di lemari, atau bisa juga mericanya dimasukkan ke dalam kain kassa dan digantung,” kata Bram.
Dan ketika mencuci baju batik, hindari mencucinya dengan merendamnya dalam air berdeterjen. Bram mengungkapkan bahwa mencuci batik dengan memakai lerak.
2. Angin-angin
Sebaiknya menjemur batik yang sudah dicuci juga jangan langsung kena matahari. Menjemur kain batik di bawah matahari langsung akan membuat batiknya jadi kusam. Maka sebaiknya diangin-anginkan saja.
3. Jangan Dilipat
Khusus untuk batik-batik tua dan lawas jangan dilipat karena akan rusak. Dibanding dilipat, batik tua sebaiknya digulung.
(jawapos.com)