Waspada DBD Ketika Musim Peralihan

CIMAHI – Di tengah wabah Covid-19, masyarakat tetap diminta waspada terhadap bahaya Demam Berdarah Dengue (DBD). Apalagi saat ini musim peralihan yang bisa memicu perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kota Cimahi, hingga Agustus 2021 sudah ada 79 warga Kota Cimahi yang terinfeksi DBD. Dari puluhan kasus tersebut, 6 orang di antaranya harus meregang nyawa.

Kepala Seksi Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit Menular pada Dinas Kesehatan Kota Cimahi, Romi Abdurakhman mengatakan, potensi perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti saat musim peralihan ini biasanya meningkatkan. Dimana sumber virus dengue itu biasanya berkembang pada kubangan air.

“Musim peralihan kemarau ke hujan atau sebaliknya biasanya lebih banyak nyamuk dan kasus DBD meningkat dibanding musim kemarau panjang,” kata ujar Romi melalui staffnya Eka Febriana pada Kamis (23/9/2021).

Dikatakan Eka, untuk mencegah kasus DBB di tengah pandemi Covid-19 ini, pihaknya bersama petugas di lapangan terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap sebagai penyakit. Di antaranya demam berdarah.

Apalagi, Kota Cimahi merupakan daerah endemis DBD, yang artinya selalu ada temuan setiap tahunnya. “Jadi memang Cimahi ini setiap tahunnya selalu ada kasus DBD, jadi kita endemis,” ungkapnya.

Pihaknya meminta masyarakat menjalankan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik, yang bertugas untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di rumahnya masing-masing.

Jentik nyamuk biasanya berkembang biak dalam genangan-genangan air. Menurutnya, jika masyarakat menjalankan PSN di rumahnya masing-masing, seperti tidak membiarkan adanya genangan air, kasus DBD pun bisa dicegah.

“Bukan cuma rumah, tapi juga di halaman sekitar rumah. Soalnya saat ini kalau bukan kita sendiri (melakukan PSN), enggak akan ada yang meriksa. Jadi periksa jentik di rumah sendiri,” imbuh Eka.

Selain itu, Dinas Kesehatan Kota Cimahi juga sudah membagikan larvasida lewat Puskesmas yang ada di Kota Cimahi. Larvasida adalah zat yang dapat digunakan untuk membunuh larva nyamuk.

“Larvasida yang dibagikan sudah dari pertengahan awal tahun. Tapi belum ada laporan kekurangan dari Puskesmas sampai saat ini,” pungkasnya.

Untuk fogging, akan tetap dilakukan berdasarkan hasil verifikasi petugas Puskesmas di lapangan. Ketika ada permintaan, maka pihaknya akan langsung berkoordinasi untuk melakukan fogging.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan