JAKARTA – Sejak peluncuran vaksin Covid-19, beberapa efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang terjadi biasanya demam, nyeri lokal, hingga sakit kepala. Namun penelitian terbaru di Inggris justru mengungkapkan dampak pada gangguan siklus haid usai vaksinasi Covid-19.
Menurut penelitian itu, lebih dari 30 ribu perempuan mengatakan siklus menstruasi mereka agak berubah setelah mendapatkan vaksin Covid-19, seperti laporan Sky News. Laporan itu menunjukkan bahwa banyak perempuan mengalami gangguan dalam menstruasi.
Dilansir dari Science Alert, Senin (20/9), seorang Ahli Imunologi Reproduksi dari Imperial College London, dr. Victoria Male, menulis dalam British Medical Journal bahwa meskipun perubahan ini aman dan tak terlalu mengkhawatirkan, peneliti telah melakukan penyelidikan mengapa hal ini terjadi. Di AS, Institut Kesehatan Nasional menginvestasikan USD 1,67 juta untuk memahami bagaimana vaksin Covid-19 memengaruhi haid.
Apa dampaknya?
Male menyatakan bahwa menstruasi yang dialami bisa lebih berat atau deras. Atau sebaliknya yakni tertunda. Hal itu terjadi karena respon imun, dan tidak menimbulkan bahaya bagi tubuh seseorang.
“Penelitian yang kuat tentang kemungkinan reaksi merugikan ini tetap penting untuk keberhasilan keseluruhan program vaksinasi. Satu pelajaran penting adalah bahwa efek intervensi medis pada menstruasi tidak boleh menjadi pertimbangan dalam penelitian masa depan,” tulis Male.
Menulis di The Telegraph, Caroline Criado-Perez, penulis Invisible Women, mengatakan seperti kebanyakan studi klinis, uji coba vaksin Covid-19 tidak menyelidiki efek siklus menstruasi.
Tidak ada alasan untuk khawatir secara signifikan tentang perubahan menstruasi dan dampak jangka panjang.
“Karena sebagian besar dari mereka yang melaporkan perubahan pasca-vaksin menyatakan bahwa normalitas terjadi dengan cepat,” kata Male. (jawapos.com)