JAKARTA – Pengamat politik, Rocky Gerung menilai, pernyataan Presiden Jokowi yang tidak ingin menjabat 3 periode adalah pernyataan yang bermakna ganda. Sebab, Rocky mengatakan, dalam benak Jokowi pasti ada harapan untuk menjabat 3 periode.
“Kita harus baca, presiden sebetulnya dia berharap 3 periode. Tapi kalau faktanya dia dibatalin ya dia musti akui itu bahwa: ya saya mungkin gak nyampe karena para ketua partai sudah pasang baliho. Tapi itu juga mendua (ganda) sebetulnya,” ujar Rocky Gerung dilansir chanel YouTube-nya, Sabtu (4/9/2021).
Rocky Gerung mengatakan, saat ini tertanam dalam kepala masyarakat bahwa Presiden Jokowi tentu mau jabatan 3 periode. Apalagi dia menilai, saat ini kepemimpinan Jokowi buruk dari segala sisi. Sehingga ingin menambah satu periode untuk merubah dan menutupi keburukan itu.
“Jadi tetap ide itu ada di kepala publik bahwa presiden Jokowi tentu menginginkan diperpanjang kekuasaan. Kan ngga ada alasan yang ngga mau. Apalagi periode ini periode yang buruk bagi dia. Dia ingin perpanjang supaya dia perbaiki keburukan hari ini. Agar supaya dia dijamin tidak dipersoalkan lagi setelah 2024,” ujar pakar filsafat ini.
Dia menilai, secara psikologi, Jokowi cemas antara masu 3 periode dan tidak. Sehingga kecemasan itu membuat Jokowi mendua. Antara komitmen dengan ucapan menolak dan tidak.
“Dia mengatakan bahwa iya saya tidak ingin 3 periode. itu sebenarnya harus dibaca secara terbalik. Soal soal itu muda sekali dibaca dalam ilmu psikologi,” tutur Rocky Gerung. (Fin.co.id)