Tega! Akses Masuk SDN Tugu 2 Tasikmalaya, Ditembok Pemilik Lahan

TASIKMALAYA – Nasib 167 siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Tugu 2 Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, Kota Tasikmalaya terancam tidak bersekolah. Sebab,  jalan masuk ke sekolah dibenteng setinggi 3 meter oleh orang yang mengklaim sebagai pemilik lahan. Akibatnya, para pelajar terpaksa berjalan menyusuri jalan pinggir sawah dan kuburan.

“Sekarang saya mengantar anak ke sekolah harus lewat pesawahan dan lewati kuburan, karena jalan di depan ditutup benteng 3 meter dan tinggi,” ujar Nina Herlina (45), salah seorang orang tua siswa (01/09).

Para orang tua siswa berharap akses jalan utama sekolah bisa kembali dibuka karena dengan akses darurat saat ini sangat rawan kondisinya bagi anak-anak.

“Katanya, pemilik lahan dulu menjual ke seseorang dan akses masuk sekolah lewat depan jalan besar ditutup total, jadi dibenteng begini,” terangnya.

Dia mengaku sempat jatuh terperosok bersama anaknya ke sawah saat kondisi hujan usai mengantar anaknya Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di kelas.

Apalagi, akses jalan darurat ke sekolah anaknya selama ini bukan hanya melewati kuburan, pesawahan, tapi tebing gunung sisa Galian C yang membahayakan pelajar.

Dari jalan pinggir sawah menuju akses masuk darurat belakang sekolah ini kondisinya menanjak menaiki sisa bukit akibat galian dengan batu kerikil yang licin saat dilewati seseorang dan motor.

Salah seorang murid kelas IV SDN Tugu 2, Natasha (10), mengaku sangat berat sekali harus berjalan kaki memutar ke belakang saat hendak pergi ke sekolahnya.

Padahal, dirinya bersama teman-temannya biasanya selalu masuk lewat depan sekolah lewat Jalan SL Tobing, untuk belajar di kelas.

“Saya harus jalan kaki sama Mamah ke belakang lewat sawah, kuburan dan gunung. Saya juga ikut jatuh saat itu sama ibu. Saya dan teman-teman selalu nanya ke Bu Guru, kenapa jalan sekolah ditutup dan dibenteng?” tuturnya.

SDN Tugu 2 di Kelurahan Tugujaya, Kecamatan Cihideung, tersebut kini tak memiliki akses jalan lagi dari jalan utama di SL Tobing, usai ditutup bangunan benteng setinggi 3 meter oleh pemilik lahan pribadi di depannya. (rezza rizaldi/radartasik.com)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan