Lulusan SMK Penyumbang Pengangguran Tertinggi

JAKARTA – Anggota Komisi IX DPR RI Kurniasih Mufidayati mendorong Kementerian Tenaga Kerja mengantisipasi meningkatnya angka pengangguran usia muda. Mufida khawatir, dampak pendidikan daring dalam dunia kejuruan tidak berdampak maksimal terhadap penguasaan keterampilan kerja.

Peningkatan pengangguran muda ini, kata dia, menjadi semakin besar tantangannya dengan perekonomian yang masih lesu. Akibat pandemi dan rencana recovery ekonomi dari pemerintah yang masih belum mampu selesaikan masalah perekonomian masyarakat.

“Ada tantangan memang terutama bagi alumni kejuruan yang tidak maksimal dalam penguasaan materi praktik yang menunjang penguasaan keterampilan. Harus ada terobosan dan inovasi dalam penguasaan keterampilan yang paling banyak dibutuhkan saat pandemi,” katanya, Selasa (31/8).

Mufida berharap, Kemenaker bisa meningkatkan dan memperluas kerjasama dengan SMK dalam melakukan kontrol terhadap kemampuan peningkatan keterampilan calon pekerja.

“Bagian yang terpenting dari praktik adalah adanya penugasan dan mentor yang mendampingi dan melakukan evaluasi. BLK bisa berperan menjadi mentor dengan harapan semakin bisa mendekatkan kebutuhan dunia kerja dengan keterampilan yang dimiliki calon pekerja lulusan SMK,” papar Mufida.

Menurut data BPS, terjadi peningkatan tingkat pengangguran pada penduduk yang berusia 20 sampai 29 tahun. Rinciannya, pengangguran usia 20-24 tahun pada Februari 2021 mencapai 17,66 persen, meningkat 3,36 persen. Sementara pada usia 25-29 tahun pada Februari 2021 mencapai 4,94 persen, meningkat 2,26 persen.

Berdasarkan pendidikan, peningkatan pengangguran terbuka tertinggi terjadi pada jenjang pendidikan SMA/SMK. Pengangguran jenjang SMA mencapai mencapai 8,55 persen, naik 1,86 persen. Peningkatan lebih besar bagi jenjang SMK yang mencapai 11,45 persen, naik 3,03 persen. (Fin.co.id)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan