Era Disrupsi, LAN Beradaptasi dengan Perubahan dan Manfaatkan Teknologi

BANDUNG – Gelombang disrupsi yang terjadi di Indonesia mendesak berbagai pihak untuk beradaptasi dengan perubahan.

Sebut saja revolusi industri 4.0 dan krisis pandemi Covid-19 yang mulai menggeser kebiasaan sebelumnya menjadi kebiasaan baru dengan kebijakan khususnya.

Namun, krisis tersebut bisa dimanfaatkan untuk membuat lompatan-lompatan baru, memacu kita untuk berubah dan naik tingkat.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Dr. Adi Suryanto, M.Si dalam kuliah umum perdana bertajuk “Penguatan Peran LAN RI dalam Meningkatkan Kompetensi Aparatur Sipil Negara Menuju Indonesia Tangguh dan Tumbuh” yang diselenggarakan secara virtual melalui Zoom meeting pada Senin, 30 September 2021.

“Krisis ini bisa kita manfaatkan untuk membuat lompatan-lompatan baru. Ini merupakan PR kita menghadapi situasi baru, menghadapi banyak perubahan sesuai perkembangan zaman,”ujarnya.

Menurutnya, sudah menjadi tugas kita menghadapi situasi baru dan menyesuaikan diri dengan perubahan zaman agar tak tertinggal.

Begitu pula dengan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Lembaga Administrasi Negara (STIA-LAN) yang berperan dalam menyiapkan Pegawai Aparatur Sipil Negara (ASN). Menghadapi disrupsi, LAN turut berkembang dengan pembaruan yang menyesuaikan zaman, mewujudkan smart ASN.

Sejumlah langkah pembaruan yang diterapkan LAN adalah dengan menyediakan platform e-learning dalam upaya pengembangan ASN melalui pemanfaatan teknologi informasi. Ke depannya, ASN Unggul ini akan bermetamorfosa menjadi learning management system.

Mengenai ASN berusia 51-60 tahun yang akan pensiun, LAN sudah mengantisipasi hal tersebut, menyiapkan regenerasi ASN ke depannya. Adi mengungkapkan, jika terjadi gap yang besar antara generasi baru dan yang akan pensiun, maka LAN dapat memaksimalkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence.

“Tentu bisa diselesaikan dengan penguatan teknologi, sehingga tak begitu terganggu. Bisa menerapkan AI untuk sejumlah pekerja. Jumlah ASN bisa ditekan lagi sehingga gap antar generasi bisa ditekan. Tetapi dengan komposisi yang ideal,”jelasnya.

“LAN sedang merumuskan bagaimana kawan-kawan Poltek ASN dan dari umum bisa direkrut untuk mengisi posisi tertentu. Jadi kawan-kawan mohon bersabar. LAN tidak bisa memutuskan sendiri, harus dengan BKN, Menpan, agar mahasiswa Poltek (STIA LAN) bisa mengisi posisi-posisi tersebut,”sambungnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan