CIANJUR – Petugas memberlakukan rekayasa arus di Jalur Puncak-Cipanas, Cianjur, Jawa Barat guna mengantisipasi terjadinya macet total, seiring tingginya volume kendaraan di kawasan tersebut yang didominasi nomor polisi Jabodetabek, meski tempat wisata di kawasan tersebut masih tutup.
Pantauan sejak pagi hingga sore menjelang, antrean kendaraan dari kedua arah terus meningkat, meski tempat wisata yang ada di kawasan utara Cianjur seperti Kebun Raya Cibodas, Taman Bunga Nusantara, dan wisata alam lainnya belum diizinkan kembali beroperasi karena Cianjur masih dalam masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4.
Sebagian besar pendatang memilih untuk menginap di hotel yang banyak tersebar di kawasan Puncak-Cipanas, atau sekadar menikmati berbagai macam kuliner yang dijajakan, sebagai upaya menghilangkan kejenuhan selama penerapan PPKM yang sudah berlangsung selama dua bulan terakhir.
Kasatlantas Polres Cianjur AKP Mangku Anom saat dihubungi Minggu, mengatakan sejak pagi hingga malam menjelang, petugas yang disiagakan di kawasan Puncak-Cipanas, memberlakukan rekayasa arus hingga sistem buka tutup satu arah, sebagai upaya antisipasi terjadinya macet total seiring tingginya volume kendaraan selama akhir pekan.
“Menjelang siang dan malam, sistem satu arah menuju Bogor diberlakukan, sebagai upaya antisipasi macet total di kedua arah di kawasan Puncak. Volume kendaraan sudah terlihat meningkat sejak Sabtu pagi, dengan tujuan hotel di kawasan Puncak-Cipanas,” katanya.
Ia menjelaskan, menjelang malam antrean kendaraan terus memanjang menuju Bogor, dengan ekor antrean mencapai belasan kilometer atau tepatnya hingga Jalan Raya Pacet-Cipanas, sehingga sistem satu arah akan diberlakukan hingga antrean mencair dan jalur kembali normal.
Pendatang asal Jakarta Dede Bureung saat ditemui di lobi hotel di Jalan Raya Puncak-Cipanas, Minggu, mengatakan merasa senang dapat berlibur ke wilayah Puncak, meski untuk sampai ke kawasan tersebut dari Pintu Tol Ciawi-Bogor selama enam jam pada Sabtu sore. Dia bersama keluarga besarnya berencana menghabiskan libur hingga Senin.
“Kami baru sampai malam kemarin, meski macet, namun kami dapat menikmati perjalanan. Bukan ke Puncak kalau tidak terjebak macet. Sudah hampir setahun, kami tidak menikmati suasana pegunungan karena berbagai pembatasan,” katanya pula. (antara/red)