Ngatiyana Izinkan PTM, Berikut Tanggal Pelaksanaannya

CIMAHI – Dinas Pendidikan Kota Cimahi memastikan izin Pembelajaran Tatap Muka (PTM) sekolah di Kota Cimahi bakal sudah didapat dari Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Cimahi. PTM akan digelar mulai 6 September mendatang.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Cimahi, Harjono mengatakan, pihaknya sudah membuat nota dinas kepada Plt Wali Kota Cimahi, Ngatiyana perihal pembukaan sekolah ditengah pandemi COVID-19. Sekolah tatap muka sudah siap digelar.

“Pak Plt sudah merestui tinggal menunggu SK (Surat Keputusan),” ujar Harjono, Senin (30/8).

Untuk surat edarannya, kata Harjono, pihaknya akan menunggu kelanjutan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 3 yang akan berakhir hari ini. Seputar PTM rencananya akan dituangkan dalam surat edaran tersebut.

Untuk vaksinasi COVID-19, lanjut Harjono, terus dilakukan terhadap siswa yang berusia 12-17 tahun meskipun keputusannya tak menjadi syarat dalam pelaksanan PTM. Targetnya hingga 1 September mendatang sebanyak 18.500 siswa sudah disuntik vaksin vaksin.

Hingga Senin (30/8), cakupan vaksinasi COVID-19 terhadap siswa di Kota Cimahi sudah mencapai sekitar 14.500 siswa dari total keseluruhan 21 ribu siswa. “Meksipun secara nasional sudah mengatakan bahwa vaksinasi siswa ini tidak menjasi syarat tapi untuk keamanan Pak Plt mengarahkan minimal 70 persen siswa divaksin,” ungkap Harjono.

Dikatakan Harjono, sebetulnya pihaknya sudah mempersiapkan PTM sejak beberapa bulan lalu. Dari mulai persiapan sarana dan prasarana teknis sesuai protokol kesehatan hingga menggelar simulasi yang melibatkan siswa langsung.

Namun harus ditunda lantaran ketika itu kasus COVID-19 membludak. Penundaan itu bisa saja membuat sarana dan prasarana sudah rusak dan sebagainya. “Kita harus cek kembali sekolah, disemprot lagi. Tanda yang dibuat mungkin harus diperbaiki karena sudah lama,” ujar Harjono.

Dirinya mengatakan, dengan berbagai persiapan yang sudah dilakukan, paling cepat sekolah tatap muka di Kota Cimahi digelar pekan kedua September yang disebut dengan masa transisi dari pembelajaran daring ke tatap muka.

Untuk masa transisi ini, jam pembelajarannya dan kapasitasnya pun akan dibatasi. Siswa tidak akan belajar di sekolah selama seminggu penuh, melainkan secara bergiliran. Harjono mencontohkan, hari Senin hanya kelas VII SMP yang masuk.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan