Tiap Tahun Alami Kekeringan Saat Kemarau, Kini Desa Nanjung Mekar Sedikit Tenang

RANCAEKEK – Ketersediaan air menjadi kebutuhan utama bagi umat manusia termasuk warga Desa Nanjung Mekar, Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung.

Namun diketahui, dari catatan sejarahnya, Desa Nanjung Mekar sering kesulitan dalam memenuhi kebutuhan air terutama jika musim kemarau melanda.

Selama bertahun-tahun apabila musim kemarau melanda, warga Desa Nanjung Mekar terpaksa harus menggunakan air sungai yang kecil.

Selain minimnya ketersediaan air, tingkat kebersihan serta sterilnya kandungan air di sungai tersebut tidak terjamin baik untuk digunakan atau sampai jadi konsumsi warga.

Hal itu diakui oleh Sekretaris Desa Nanjung Mekar, Meti Nurwati. Dia berujar, kebutuhan air bagi warga cukup besar, namun karena minimnya ketersediaan jika musim kemarau melanda, maka hal itu menjadi kendala.

“Dulu setiap kemarau di Nanjung Mekar sering kekeringan. Warga terpaksa pakai air di sungai yang kebersihannya juga tidak terjamin,” kata Meti kepada Jabar Ekspres di ruang kerjanya, Kamis (26/8).

Meti menerangkan, setelah bertahun-tahun wilayah Nanjung Mekar selalu mengalami kekeringan, untuk tahun ini ucapnya warga tidak perlu resah.

“Alhamdulillah, sekarang udah ada PAMSIMAS (Program Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat),” pungkas Meti.

Perlu diketahui, PAMSIMAS merupakan platform pembangunan air minum dan sanitasi pedesaan yang dilakukan dengan pendekatan atau memberdayakan masyarakat.

“Warga sangat terbantu pastinya, yang tahun kemarin-kemarin setiap mau kemarau khawatir kekeringan, sekarang udah lumayan tenang,” imbuh Meti.

Dia menjelaskan, pembentukan penyediaan air tersebut dapat dinikmati oleh warga sejak 2020 kemarin.

Dalam pemaparannya, Meti menuturkan, meskipun sudah tersedia PAMSIMAS, tidak semua warga Desa Nanjung Mekar bisa menikmati manfaat air.

“Kebersihan dan kesterilannya sudah terjamin karena berdasarkan penelitian dulu. Cuman memang belum semua bisa teraliri karena keterbatasan jangkauan juga,” ujar Meti.

Untuk wilayah yang sudah menikmati tersedianya air bersih saat kemarau, kata Meti dari keseluruhan 14 RW hanya empat RW yang sudah teraliri PAMSIMAS. (mg5)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan