Ingin Naik Angkutan Umum? Jangan Lupa Instal PeduliLindungi

Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Masyarakat Kemenkes Ade Anaya mengatakan, 50 juta dosis itu dibeli dari jalur bilateral. Vaksin akan datang secara bertahap mulai Agustus hingga Desember.

”Kita juga akan mendapatkan (vaksin) Pfizer dari jalur multilateral. Untuk Agustus ini ada 5 juta dosis,” ungkapnya. Untuk saat ini, vaksin Pfizer itu hanya didistribusikan di area Jabodetabek. Namun, ke depan, vaksin tersebut akan disebar ke seluruh Indonesia.

Meski demikian, vaksin Pfizer membutuhkan perlakuan khusus. Vaksin tersebut harus disimpan di suhu minus 70 derajat Celsius. Karena itu, penyimpanannya akan dilakukan di provinsi-provinsi yang dianggap memungkinkan. Kementerian Kesehatan tengah menyiapkan cold chain atau rantai pasokan yang suhunya terkontrol. Dengan begitu, ketika tiba, vaksin Pfizer dapat segera didistribusikan ke seluruh provinsi.

Ade juga menjelaskan terkait distribusi vaksin Covid-19 yang sudah dilakukan. Dia mengakui ada beberapa daerah yang rendah distribusinya. Misalnya NTB. ”Memang, Juli sempat ada kekurangan vaksin,” katanya.

Namun, sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Jawa dan Bali mendapatkan prioritas. Sekarang kondisi vaksin Covid-19 sudah mencukupi. Karena itu, Kemenkes meminta distribusi dilakukan merata dari provinsi ke kabupaten dan kota. Menurut data per 23 Agustus lalu, pemerintah telah memiliki 130,3 juta dosis vaksin Covid-19. Sebanyak 86 persen atau 116,4 juta dosis sudah didistribusikan ke daerah.

Pada kesempatan yang sama, Menkes menegaskan bahwa daerah tidak perlu menyimpan vaksin Covid-19. Vaksin yang sudah ada harus segera disuntikkan ke masyarakat. Menurut dia, banyak daerah yang menyimpan vaksin untuk mengamankan penyuntikan kedua. Namun, Budi menegaskan hal itu tidak perlu dilakukan. ”Nanti diatur suntik keduanya dari pusat,” katanya.

Vaksinasi Covid-19 direncanakan selesai Januari nanti. Sebelumnya, Kemenkes menargetkan vaksinasi selesai dalam 15 bulan. Namun, presiden meminta vaksinasi Covid-19 diselesaikan dalam 12 bulan saja.

Budi mengungkapkan, dirinya berambisi akhir bulan ini dapat mengejar vaksinasi untuk 50 juta dosis. Sebelumnya, 50 juta dosis dapat diselesaikan dalam kurun waktu 26 minggu atau sekitar delapan bulan. Untuk mengejar target vaksinasi hingga Januari, Kemenkes harus bisa menyuntikkan 50 juta dosis tiap empat hingga enam minggu.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan