Warga Kampung Cijuhung Terisolir Akses, Dishub KBB Akan Siapkan Transportasi Jalur Air

JABAR EKSPRES – Perkampungan di pelosok Kabupaten Bandung Barat (KBB), seakan menjadi wilayah terisolir. Pasalnya, aktivitas warga di sana hanya ditopang oleh jalan setapak, bahkan belum terjamah oleh pembangunan.

Kampung itu namanya Cijuhung, berada di Desa Margaluyu, Kecamatan Cipeundeuy, Bandung Barat. Namun jangan harap kendaraan bisa masuk menembus perkampungan tersebut, sebab akses satu-satunya ke lokasi ini yang paling cepat hanya melalui jalur air.

Untuk menuju lokasi, setidaknya dibutuhkan waktu kurang lebih 3 jam jika memakai jalur darat. Sementara pakai jalur air hanya memakan waktu 20-30 menit, itupun jika gulma eceng gondok tak menghalangi.

BACA JUGA: Tips Terbaru Mendapatkan Uang di YouTube dengan Klona Robot AI, Penghasilan Dijami Gacor!

Menanggapi eceng gondok yang menjadi biang permasalahan, Dinas Perhubungan (Dishub) Bandung Barat pun segera menindaklanjuti kondisi fasilitas warga Kampung Cijuhung.

“Kami mendapat instruksi dari Pj Bupati Bandung Barat untuk menyiapkan infrastruktur dan solusi terkait persoalan aksesibilitas yang dirasakan warga Kampung Cijuhung,” kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) KBB, Fauzan Azima di Ngamprah, Selasa (27/2/2024).

Ia menyebut, selain menyiapkan alat transportasi jalur air yang mumpuni bagi warga Kampung Cijuhung. Pihaknya juga tengah mengajukan Kapal Aquatic Weed Harvester dan Kapal Dredger.

BACA JUGA: Kolam Retensi Kembali Jadi Opsi Penanggulangan Banjir, DPRD Kota Bandung Soroti Hal Ini!

Kapal-kapal tersebut lanjut Fauzan memiliki fungsi untuk menarik, mendorong, dan mengeruk eceng gondok ke daratan.

“Persoalannya bukan hanya alat transportasi saja, namun eceng gondok juga. Jadi diperlukan kapal-kapal yang bisa membersihkan eceng gondok,” katanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, dalam mengatasi persoalan yang dihadapi oleh warga Cijuhung tersebut perlu adanya kolaborasi semua pihak.

“Bukan hanya dibersihkan saja, akan tetapi eceng gondok ini harus bisa menjadi nilai ekonomis seperti dibuat kerajinan. Dengan begitu, penanganan secara sirkular dari hulu hingga ke hilir perlu dilakukan,” jelasnya.

BACA JUGA: Waspada Aplikasi Penghasil Uang Sky Berujung Penipuan!

“Misalnya, ada komunitas yang memiliki keahlian untuk mengolah eceng gondok menjadi kerajinan yang bernilai ekonomis. Hanya saja, mereka membutuhkan mesin untuk menggiling dan mengeringkan gulma air tersebut,” sambungnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan