Banggar DPRD Jabar Minta TAPD Terbuka Soal Potensi Pendapatan

BANDUNG – Kalangan DPRD Jabar melalui Badan anggaran (Banggar) meminta kepada  Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk terbuka dalam penerimaan pendapatan daerah.

anggota Banggar dari Fraksi Partai Gerindra Daddy Rohanady mengatakan, saat ini Banggar sedang membahas mengenai usulan anggaran untuk tahun 2022. Namun, TAPD sepertinya tidak mau terbuka mengenai potensi pendapatan daerah.

Menurutnya, keterbukaan pendapatan sangat penting. sebab, akan berpengaruh terhadap kebijakan penyusunan APBD khusunya pada item belanja.

“Jadi kalau kita tidak tahu sesungguhnya potensi kita, misalnya Pak Sekda dan kawan-kawan di TAPD menyampaikan angkanya 95, padahal potensi sebenarnya 100, itu akan sulit” kata Daddy ketika ditemui usai rapat Banggar DPRD Jabar, Senin (23/8).

“Jadi kita kan anggaran belanjanya 95, tapi kalau potensi sesungguhnya hanya 95, tapi dia tulis 100, itu juga ada miss nantinya. Kita tidak ingin itu terjadi,” tambahnya.

Dia mencontokan kejadian tahun lalu sebetulnya ada pemasukan anggaran untuk pengembalian dana Pemulihan ekonomi Nasional (PEN). hal tersebut sebenarnya sudah dapat terprediksi yang kemudian an anggaran tersebut dapat menjadi bagian untuk dibelanjakan untuk pembangunan daerah.

Artinya, lanjut Dady ketika mengambil keputusan tidak salah. Terlebih setiap keputusan dalam anggaran itu sifatnya mengikat baik di legislatif maupun eksekutif.

”Jadi kalau kita dorong belanjanya 100,  tapi ternyata itemnya pendapatannya hanya segini’itu bisa kacau jadinya,” ujarnya.

Selama ini dewan meminta kepada TAPD agar memperhatikan masalah ini. Sebab kebijakan yang salah akan berdampak pada hasil pembangunan yang salah juga.

Tidak terbukanya pendapatan berikut potensinya yang diterima bakal membuat bingung masyarakat. Belum lagi jika ada usulan bantuan keuang untu daerah.

“Menerima usulan dari 27 Kab/Kota satu usulan, tapi ternyata anggarannya cuman 90 persen. Lalu, 90 persen dikali tiga, hanya 270 persen, enggak bisa semuanya diakomodir. Itu kan rugi jadinya. Kalau jelas-jelas uang-nya enggak ada, buat apa ngusulin, nanti aja tahun depan baru ngusulin lagi,” tutup dia. (mg1)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan