Sekolah Gabungan Luring dan Daring, Seperti Apa?

JAKARTA – Sekolah masa depan menggabungkan pembelajaran secara luring (luar jaringan) dan daring (dalam jaringan). Istilah populernya adalah blended learning.

“Perkembangan teknologi yang pesat membuat anak semakin banyak berinteraksi dengan aktivitas daring yang cukup beragam,” ujar Praktisi pendidikan Laksmi Mayesti, di Jakarta, Minggu (22/8).

Selain mendapatkan pengalaman belajar secara daring, siswa juga perlu mendapatkan pengalaman belajar secara luring. Pertemuan tatap muka secara langsung dengan guru dan siswa akan tetap menjadi kebutuhan pokok anak.

Tujuan untuk menyeimbangkan kebutuhan sosialnya dan kognitifnya. Sehingga para siswa bisa benar-benar merasakan pengalaman sistem belajar campuran tersebut. “Sekolah perlu memberikan ruang untuk belajar secara langsung bersama fasilitator pendamping dan teman sekolah,” imbuhnya.

Kelas luring, lanjutnya, perlu dilengkapi bahan ajar dan alat peraga atau praktikum yang lengkap. Sehingga para siswa mendapatkan pengalaman belajar tatap muka yang lebih optimal. Dia bertekad memajukan pendidikan Indonesia melalui sistem belajar campuran.

“Anak mempunyai kesempatan mengeksplorasi belajar daring secara luas sesuai minatnya. Tetapi juga mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan kebutuhan dan keterampilan sosial lewat pertemuan luring dengan guru dan teman,” pungkas Laksmi. (rh/fin)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan