BEKASI – Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengakui keterlambatan distribusi vaksin menjadi kendala akselerasi vaksinasi melalui Program Bekasi Berantas Pandemi atau Berani di daerah itu.
“Problemnya karena vaksinnya agak seret nih… distribusinya,” kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Cikarang, Senin.
Dia mengaku hingga saat ini vaksinasi Covid-19 di Kabupaten Bekasi baru menyasar sekitar 20 persen dari total sasaran penerima vaksinasi.
Kondisi tersebut, kata dia, membuat target yang telah dicanangkan sebelumnya yakni 50 persen warga divaksin sebelum akhir Agustus 2021 ini terancam tidak tercapai.
Berdasarkan data pada laman https://covid.bekasikab.go.id/Vaksin, vaksinasi tahap pertama atau dosis pertama di Kabupaten Bekasi baru mencapai 264.944 dari target 2.187.009 penduduk sedangkan dosis keduanya baru menyasar 130.212 warga.
Di sisi lain, kata dia, pemerintah daerah juga telah melakukan penambahan tenaga kesehatan vaksinator melalui pengalihan anggaran yang bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi 2021.
“Kita padahal sudah recofusing anggaran agar bisa mencapai target percepatan vaksinasi di Kabupaten Bekasi dengan menambah jumlah vaksinator salah satunya,” katanya.
Ia memastikan kegiatan vaksinasi massal di wilayahnya akan terus digencarkan meski alokasi vaksin sempat tersendat dengan mengoptimalkan vaksin yang tersedia saat ini.
Kegiatan vaksinasi dilakukan melalui sejumlah jalur mulai dari seluruh puskesmas, vaksinasi massal bersama TNI-Polri, organisasi masyarakat, serta yayasan dan pihak lainnya.
Pemerintah daerah, kata Dani Ramdan, juga melakukan vaksinasi keliling dengan mendatangi wilayah-wilayah permukiman yang aksesnya relatif jauh dari fasilitas kesehatan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi dr Sri Enny Mainiarti mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi senantiasa mengajukan penambahan alokasi vaksin guna mendukung upaya percepatan vaksinasi.
“Kami selalu mengajukan penambahan dan kami selalu dipasok dari pemerintah provinsi maupun pusat. Pekan kemarin memang kondisinya sempat kosong di satu atau dua puskesmas tapi kemarin kita baru menerima alokasi vaksin tambahan, moderna 25.000 dosis dan vaksin Pfizer 75.000 dosis,” katanya.
(Antaranews)