3 Tahun, Target Dinas PUTR Perbaiki 20 Persen Jalan Rusak di KBB

NGAMPRAH – Pemerintah Daerah Kabupaten Bandung Barat (Pemda KBB) menargetkan waktu tiga tahun lamanya untuk meningkatkan kualitas jalan yang mengalami kerusakan.

Berdasarkan catatan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) KBB, ada sebanyak 20 persen jalan yang mengalami kerusakan dari total jalan kabupaten sepanjang 536 kilometer.

“Di KBB ini ada sebanyak 113 kilometer ruas jalan dengan total panjang 536 km yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya. Atau sekitar 20 persen,” kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR), KBB, Rachmat Adang Syafaat, Minggu (22/8).

Untuk memuluskan jalan yang mengalami kerusakan tersebut, setidaknya diperlukan anggaran sebesar Rp 500 miliar. Namun tidak mungkin jika harus mengandalkan dana APBD.

“Sementara tahun ini pun yang dianggarkan hanya Rp 30 miliar dari APBD KBB, itu juga hanya untuk pemeliharaan jalan saja bukan perbaikan,” jelasnya.

Kendati begitu, lanjut dia, ada beberapa pembangunan jalan yang dibantu dari CSR pihak swasta dan dana pinjaman. Ada pula ruas jalan provinsi di KBB yang kewenangannya di Pemprov Jabar, sehingga meringankan biaya pemeliharaan.

“Banyak jalan-jalan di KBB yang masuk jalan strategis provinsi dan akan dilebarkan. Seperti dari underpass Padalarang sampai Cisarua, kemudian Rajamandala-Sarimukti-Cipeundeuy, Cikalongwetan,” sebutnya.

Dirinya menargetkan dalam waktu tiga tahun ke depan 113 ruas jalan di KBB diharapkan dapat saling terhubung satu sama lain. Jalan lingkar KBB diharapkan menjadi solusi konektivitas antar wilayah, baik selatan ke utara, atau pun penghubung baru menuju Cianjur dan daerah lainnya.

Untuk mengejar target selesai tiga tahun ke depan, pihaknya akan fokus memperbaiki 20% jalan raya yang kondisinya perlu ditingkatkan. Mengingat kontur dan kondisi jalan-jalan tersebut bergelombang dan tidak dilengkapi drainase. Sehingga tatkala hujan datang air melimpas ke aspal sehingga jalan mudah rusak.

“Prediksi kita tiga tahun bisa tuntas. Kalau dari sekarang berarti tahun 2024,” imbuhnya.

Menurutnya, jalan lingkar KBB digadang-gadang jadi penghubung atau konektivitas satu wilayah dengan wilayah lainnya. Dengan begitu, alur distribusi dan mobilitas warga akan sangat terbantu.

“Kami yakin ketika infrastruktur ini selesai dan saling terkoneksi, maka ekonomi di daerah akan berkembang,” tandasnya. (mg6)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan