Bosscha Ajak Masyarakat Matikan Lampu, Begini Alasannya

BANDUNG BARAT – Kian padatnya perumahan yang berdiri di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), ternyata berdampak pada keberadaan Observatorium Bosscha yang karena menimbulkan polusi cahaya.

Kondisi langit Lembang kini semakin terang sehingga mengganggu pengamatan yang dilakukan Observatorium Bosscha. Polusi cahaya yang ditimbulkan dari rumah warga juga makin memburuk setiap tahunnya.

Peneliti Observatorium Bosscha, Yatni Yulianti mengatakan bahwa polusi cahaya ini berasosiasi dengan pertumbuhan penduduk. Beberapa tahun belakangan ini kondisinya pun terasa meningkat dengan bertambahnya aktivitas wisata

“Saat ini kondisi langit di Lembang dari kawasan Observatorium Bosscha memang sudah tidak ideal namun masih dapat mengakomodir pekerjaan-pekerjaan pengamatan astronomi yang dilakukan oleh para astronom,” ungkap Yatni saat dikonfirmasi, Jumat (6/8).

Menurut penelitian di bidang kehutanan, pohon yang terpapar cahaya berlebih akan terganggu siklus hidupnya. Hal ini karena tumbuhan memiliki kebutuhan pada panjang gelombang cahaya tertentu. Intensitas, durasi, dan waktu cahaya yang tidak tepat akan berdampak pada siklusnya.

Tidak hanya itu, polusi cahaya juga berdampak pada kesehatan manusia dan keberlangsungan hidup flora dan fauna di bumi. Dampak polusi cahaya dipaparkan secara luas pada hewan mamalia, unggas, reptil, ampibi dan serangga.

Hewan-hewan nokturnal akan sangat terdampak pada siklus hidupnya karena banyaknya cahaya buatan di malam hari, salah satunya adalah tukik atau bayi penyu.

Setelah menetas, tukik akan mencari cahaya bulan untuk menuju lautan, sayangnya cahaya buatan bisa membuatnya tersesat, tidak sampai lautan dan tidak bisa bertahan hidup.

Bagi astronom polusi cahaya sangat menggangu pengamatan karena peneliti mengandalkan sinyal yang datang dari objek yang sangat jauh. Hasil penelitian yang dilakukan, seringkali diterima sebagai sinyal yang sangat redup.

“Polusi cahaya akan memberikan gangguan pada kualitas data yang diterima instrumen karena sinyal dari pencahayaan artifisial (lampu) bisa ikut terdeteksi oleh instrumen. Sebisa mungkin astronom mengisolir sinyal yang diterima instrumen adalah sinyal dari objeknya saja,” terangnya.

Oleh karena itu, pihaknya mengajak masyarakat aktif membantu mengurangi polusi cahaya, caranya dengan mematikan lampu selama satu jam. Kampanye langit gelap ini juga sekaligus untuk memperingati Hari Keantariksaan Nasional yang jatuh pada tanggal 6 Agustus.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan