Ferdinand: Biaya Cat Pesawat Presiden Rp2 Miliar, Jumlah yang Kecil

JAKARTA– Pengamat penerbangan, Alvin Lie memberikan kritik keras kepada pemerintah terkait pesawat kepresidenan yang kini dicat ulang berwarna merah putih.

Sebab, Alvin menilai biaya pengecatan sekitar Rp1,4 miliar hingga Rp2,1 miliar itu hanya foya-foya ditengah pendemi.

Menanggapi itu, pemerhati politik, Ferdinand Hutahaean mengatakan, pengecatan badan pesawat dari yang semula berwana biru menjadi merah putih, bukan hal yang foya-foya. Sebab warnah merah putih adalah jati diri bangsa

“Itu bukan foya-foya bang Albin, tapi sebuah pengorbanan untuk kembali ke Jati diri kita sesungguhnya, Indonesia dengan Merah Putih,” ujar Ferdinand Hutahaean, Selasa (3/8).

Sementara menurut Ferdinand, warna biru adalah warnah yang identik dengan kelompok tertentu. Dia juga menilai, biaya Rp2 miliar hanya angka yang kecil.

“Biru itu identik dengan asing, identitas kelompok tertentu, jadi tak masalah apalagi dengan biaya kecil seperti itu. Objektif dikitlah bang,” kata Ferdinand.

Mantan kader Partai Demokrat ini bilang bahwa warna merah putih adalah jati diri bangsa. Sementara biru bukan ciri khas Indonesia.

“Jadi biaya kecil seperti ini tidaklah foya-foya tapi sesuatu yang tepat menghapus identitas asing dan kelompok tertentu dari aset negara,” ujarnya.

Dia juga menambahkan bahwa pengecatan pesawat sekaligus untuk memeriksa badan pesawat sebelum dicat, apakah ada retakan, bocor dan kerusakan badan pesawat.

“Jangan menghitung segala sesuatu dengan angka, tapi lihat di sana ada keselamatan pemimpin negara yang harus dijaga..!! Bilang sama Alvin, mikir jangan pendek.” tuturnya. (fin.co.id).

 

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan