GARUT – Salah satu Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di Kampung Panyingkiran Desa Keresek Kecamatan Cibatu Kabupaten Garut mengaku kecewa dengan pemberian beras dari program Bantuan Pemerintah Non Tunai (BPNT). Sebab, beras yang dibagikan memiliki kualitas yang tidak layak untuk dimakan.
Bantuan tersebut diperoleh dari salah satu E-Warong Agen Mandiri yang melakukan pengadaan untuk BPNT di Desa Keresek.
“ Kebetulan yang di terima oleh saya dan masyarakat Desa Keresek merasa kecewa karena menerima beras bantuan dari pemerintah kualitasnya jelek dan berwarna kusam,’’cetus warga Desa keresek yang enggan disebutkan namanya.
Menurutnya, beras tersebut tidak layak dikonsumsi. Selain bau apek, berwarna kusam dan banyak sisa gabah. Beras itu, butirannya kebanyak beujeur (beras patah)
‘’Banyak kulit beras hingga berasnya bubuk, dipasak juga enggak enak,” ucap salah satu penerima KPM,’’katanya.
Dia mengaku, ketika dimasak dalam bentuk nasi malah kaya bubur dan bau apek. Jika dilihat beras itu tak layak di makan manusia.
“Jadi kualitasnya dulu seperti beras Raskin, padahal dari awal menerima bantuan tak seperti ini malah bagus dan kadang-kadang bagus,’’ujarnya.
Dia meminta, kepada pemerintahan di tiap desa dan kecamatan agar memperhatikan masyarakat kecil, jangan sampai yang menerima bantuan malah tidak layak.
‘’Saya juga butuh makan yang layak, saya punya keluarga anak dan istri tolonglah dihargai juga jangan mentang-mentang kami rakyat miskin diberikan bantuan yang tidak layak, kan uangnya itu punya rakyat juga,’’
Dia menambahkan, atas kejadiann itu, pihaknya bersama warga akan melaporkan masalah ini ke jalur hukum. Sebab, indikasinya dan dugaanya ada penyelewengan dana bansos.
Sementara itu, ketika hendak dikonfirmasi radargarut.com (grup Jabarekspres), Tim Koordinator BPNT Kecamatan Cibatu lebih memilih bungkam dan tidak memberikan jawaban. (red)