PAROMPONG – Imbauan pemerintah bagi masyarakat agar melaksanakan penyembelihan hewan kurban di Rumah Potong Hewan (RPH) pada Idul Adha tahun ini membuat pengusaha RPH cukup kewalahan.
Seperti yang dialami Ahmad Baehaqi Al-Abrori, pengusaha RPH di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pada Idul Adha kali ini, ia kebanjiran panitia pelaksana kurban dan warga umum yang menyembelih hewan kurban di tempatnya.
“Untuk pemotongan tahun ini naik 100 persen dari tahun lalu. Artinya masyarakat mungkin lebih memilih RPH karena khawatir kerumunan kalau pemotongannya di masjid tempat tinggal mereka,” ungkap Ahmad kepada wartawan, Selasa (20/7).
Ahmad menyebut RPH-nya tak cuma melayani penyembelihan hewan kurban saja. Melainkan juga pencacahan daging hingga pembungkusan daging agar langsung siap dibagikan.
“Kami melayani dari pemotongan sampai pembungkusan. Jadi pengurus masjid atau panitia kurban tinggal membagikan saja. Prosesnya lebih cepat dan lebih aman di tengah Covid-19 ini,” ujar Ahmad.
Pada Idul Adha tahun ini, Ahmad menyiapkan enam orang khusus menyembelih hewan kurban. Lalu ada 15 orang yang disiapkan untuk pencacahan daging hingga pembungkusan.
“Kita punya 6 orang untuk penyembelih, untuk pencacahan sampai pembungkusan ada 15 orang. Yang saya tarik ke sini banyakan dari kios daging jadi mereka sudah profesional. Kerjaannya bisa lebih cepat selesai,” tutur Ahmad.
Rahmawati (40), salah seorang warga yang memutuskan menyembelih hewan kurbannya di RPH menyebut jika hal itu dipilihnya dengan alasan mengutamakan kesehatan dan keamanan.
“Kalau di rumah khawatirnya berkerumun jadi pilih potong di RPH saja. Dan di sini proses pemotongan sampai pembungkusan itu cepat, jadi bisa segera dibagikan ke warga,” kata Rahmawati. (mg6)