Kader PAN Ditegur Karena Pernyataan Kontroversial, Ketum: Jangan Diulangi Lagi

JAKARTA – Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menegur tiga kadernya yang membuat gaduh usai melontarkan pernyataan kontroversial di tengah masyarakat. Tiga kader tersebut adalah Guspardi Gaus, Rosaline Rimaseuw, dan Saleh Daulay.

Untuk diketahui, tiga kader PAN ini membuat pernyataan kontroversial dalam tiga waktu yang berbeda di bulan Juli.

Guspardi Gaus mengaku menolak untuk dikarantina oleh petugas Kemenkes. Padahal, ia baru pulang dari Kyrgyzstan. Alih-alih karantina, dia memilih untuk hadir Rapat Pansus Otsus Papua di Gedung DPR pada Kamis (1/7).

Padahal, pemerintah sedang berusaha menekan penyebaran Covid-19 di tengah meroketnya kasus positif harian yang sampai saat ini sudah mencapai 50 ribu kasus per hari.

Tak lama kemudian, Wakil Sekretaris Jenderal PAN Rosaline Irene Rumaseuw mengusulkan agar pemerintah membuat RS yang diperuntukkan khusus bagi pejabat negara. Dia berpendapat pejabat negara harus mendapatkan perlakuan istimewa di tengah mengganasnya Covid-19 di dalam negeri.

Sementara itu, masyarakat juga mengalami kesulitan yang sama. Malah, penuhnya RS akibat tingginya kasus Covid-19 membuat pasien terpaksa mendapat perawatan hanya di tenda darurat. Sejumlah pasien bahkan meninggal karena kurangnya penanganan.

Terakhir, Saleh Partaonan Daulay pada Selasa (13/7) lalu menegaskan bahwa ia tidak mau lagi mendengar ada anggota DPR yang tidak mendapat perawatan ICU ketika terpapar Covid-19.

Harusnya, Hindari Pernyataan Kontroversial

Menurut Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, pernyataan-pernyataan kontroversial tersebut seharusnya bisa dihindari oleh para kader PAN.

“Jadi saya sudah memberikan teguran. Jangan diulangi lagi,” ujar Zulhas kepada wartawan, Jumat (16/7).

Teguran Zulhas tersebut dilakukan saat PAN menggelar rapat koordinasi secara daring dengan para pengurus DPW dan DPD, serta anggota legislatif dan eksekutif seluruh Indonesia. Wakil Ketua MPR ini memberikan sejumlah pandangan mengenai penanganan pandemi Covid-19 di dalam negeri dan situasi terkini.

“Kalau melihat perkembangan situasi terkini, kondisi Indonesia mengkhawatirkan. Tingkat positif dan kematiannya sangat tinggi, saat ini tertinggi di dunia. Bahkan banyak negara menutup diri dari kedatangan warga negara Indonesia,” katanya.

Zulhas meminta Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat terlaksana dengan efektif. Iapun mendorong percepatan vaksinasi, karena ini yang menjadi kunci penanganan pandemi berhasil.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan